Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 11 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Taiwan meresmikan desain baru paspor dengan mengubah tata letak nama wilayah dan menghapus tulisan “Republic of China”atau Republik China pada Senin (11/1). Hal itu dilakukan demi menghindari adanya kebingungan di kantor imigrasi asing, khususnya di tengah situasi pandemi Covid-19.
Paspor baru itu diluncurkan saat Tiongkok berupaya menegaskan kedaulatan wilayahnya di Taiwan. Taiwan merupakan pulau yang saat ini memiliki otonomi untuk memerintah sendiri.
Sebelum desain baru diresmikan, paspor Taiwan yang lama terdapat tulisan “Republic of China” di sampul. Tulisan tersebut berukuran besar di bagian atas. Sementara tulisan “Taiwan” tercetak di bagian bawah sampul. Otoritas setempat menerangkan tata letak itu kerap membuat petugas imigrasi bingung.
Taiwan menjelaskan penduduknya kerap terdampak kebijakan larangan masuk dari negara-negara asing karena sejumlah petugas imigrasi asing menganggap mereka sama dengan warga Tiongkok. Padahal, situasi penanganan Covid-19 di Tiongkok dan Taiwan berbeda. Menurut otoritas di Taiwan, pihaknya telah mengendalikan penyebaran Covid-19 sejak periode awal pandemi.
Paspor baru yang diresmikan Taiwan memperbesar tulisan “Taiwan” dan menghapus tulisan “Republic of China” yang awalnya ada di bagian tengah sampul paspor. Namun, tulisan “Republik China” dalam bahasa Cina dan bahasa Inggris masih dapat ditemukan di sekeliling emblem Taiwan.
Direktur Jenderal Biro Kekonsuleran Taiwan, Phoebe Yeh, mengatakan pihaknya telah menerima lebih dari 700 permintaan pembuatan paspor baru sampai Senin (11/1) siang. Umumnya, rata-rata ada 1.000 permintaan paspor baru per hari.
“Tujuan paspor baru untuk meningkatkan citra Taiwan sehingga orang-orang kami tidak dianggap datang dari Tiongkok saat mereka berpergian ke luar negeri,” ungkap Phoebe.
Chen Li-ting, salah satu warga yang mengajukan paspor baru mengatakan perubahan itu adalah hal yang fantastis. “Saya pikir ini akan terjadi cepat atau lambat. Cepat atau lambat, kata Taiwan akan tampil lebih banyak, tapi itu tidak mengubah fakta Taiwan adalah bagian yang tidak terpisah dari Tiongkok,” kata Chen.
Tiongkok menyebut Taiwan sebagai bagian dari kedaulatannya. Oleh karena itu, Tiongkok berpendapat hanya pihaknya yang dapat mewakili Taiwan di forum-forum internasional, termasuk di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Taiwan meresmikan desain baru paspor dengan mengubah tata letak nama wilayah dan menghapus tulisan “Republic of China”atau Republik China pada Senin (11/1). Hal itu dilakukan demi menghindari adanya kebingungan di kantor imigrasi asing, khususnya di tengah situasi pandemi Covid-19.
Paspor baru itu diluncurkan saat Tiongkok berupaya menegaskan kedaulatan wilayahnya di Taiwan. Taiwan merupakan pulau yang saat ini memiliki otonomi untuk memerintah sendiri.
Sebelum desain baru diresmikan, paspor Taiwan yang lama terdapat tulisan “Republic of China” di sampul. Tulisan tersebut berukuran besar di bagian atas. Sementara tulisan “Taiwan” tercetak di bagian bawah sampul. Otoritas setempat menerangkan tata letak itu kerap membuat petugas imigrasi bingung.
Taiwan menjelaskan penduduknya kerap terdampak kebijakan larangan masuk dari negara-negara asing karena sejumlah petugas imigrasi asing menganggap mereka sama dengan warga Tiongkok. Padahal, situasi penanganan Covid-19 di Tiongkok dan Taiwan berbeda. Menurut otoritas di Taiwan, pihaknya telah mengendalikan penyebaran Covid-19 sejak periode awal pandemi.
Paspor baru yang diresmikan Taiwan memperbesar tulisan “Taiwan” dan menghapus tulisan “Republic of China” yang awalnya ada di bagian tengah sampul paspor. Namun, tulisan “Republik China” dalam bahasa Cina dan bahasa Inggris masih dapat ditemukan di sekeliling emblem Taiwan.
Direktur Jenderal Biro Kekonsuleran Taiwan, Phoebe Yeh, mengatakan pihaknya telah menerima lebih dari 700 permintaan pembuatan paspor baru sampai Senin (11/1) siang. Umumnya, rata-rata ada 1.000 permintaan paspor baru per hari.
“Tujuan paspor baru untuk meningkatkan citra Taiwan sehingga orang-orang kami tidak dianggap datang dari Tiongkok saat mereka berpergian ke luar negeri,” ungkap Phoebe.
Chen Li-ting, salah satu warga yang mengajukan paspor baru mengatakan perubahan itu adalah hal yang fantastis. “Saya pikir ini akan terjadi cepat atau lambat. Cepat atau lambat, kata Taiwan akan tampil lebih banyak, tapi itu tidak mengubah fakta Taiwan adalah bagian yang tidak terpisah dari Tiongkok,” kata Chen.
Tiongkok menyebut Taiwan sebagai bagian dari kedaulatannya. Oleh karena itu, Tiongkok berpendapat hanya pihaknya yang dapat mewakili Taiwan di forum-forum internasional, termasuk di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini