Sempat Batuk dan Pilek, Wartawan Senior Dahlan Iskan Dinyatakan Terpapar Covid-19

KalbarOnline.com – Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dinyatakan terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19). Dahlan diketahui terinfeksi COVID-19 setelah hasil rapid antigen dan tes swab PCR menunjukan hasil positif.

Saat ini, pria yang memiliki riwayat transplantasi (Cangkok) hati tahun 2007 ini tengah dirawat di rumah sakit internasional di Surabaya.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Awalnya kemarin menjalani tes antigen, hasilnya reaktif. Lalu dites swab, hasilnya ke luar tadi malam menyatakan positif,” ujar Sahidin, asisten Dahlan Iskan, dilansir dari Antara, Senin (11/1/2021).

Sahidin melanjutkan, selama pandemi Covid-19 Dahlan Iskan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan beraktivitas di wilayah Kota Surabaya.

Baca Juga :  Wagub DKI Dukung Imbauan Luhut, ASN WFH 75 Persen Mulai 18 Desember

“Kondisinya baik-baik saja. Mungkin bisa dibilang masuk dalam kategori orang tanpa gejala atau OTG Covid-19. Saat ini menjalani isolasi di sebuah rumah sakit di Surabaya agar mudah sambil ngecek kondisi kesehatannya,” kata Sahidin.

Sahidin menceritakan, pada Minggu (10/1/2021), Dahlan mengeluh batuk dan pilek. Karena kondisinya itu Dahlan kemudian berinisiatif untuk rapid tes antigen bersama istrinya.

“Aku hasilnya garis satu, ibu juga garis satu. Dalam arti negatif. Nah abah itu garisnya dua,” terang Sahidin dikutip dari Detik.com.

Atas hasil itu, lanjut Sahidin, Dahlan kemudian melakukan pemeriksaan tes swab PCR di salah satu rumah sakit di Surabaya. Hasilnya keluar positif COVID-19.

Baca Juga :  Terjunkan 65 Mobil Damkar, Api di Gedung Kejagung Akhirnya Padam, Dokumen Perkara Aman

“Siangnya akhirnya saya antar ke rumah sakit. Tapi saya tidak ikut masuk ternyata darahnya kurang baik. Kemudian balik lagi ke dokter tapi disarankan untuk menginap di rumah sakit,” tutur Sahidin.

“Nah, sekitar pukul 23.00 WIB saya dikabarin beliau melalui WhatsApp bahwa hasil tes PCR positif meski kesehatannya baik semua. Tapi harus dirawat di sana (RS) bukan di rumah,” tandas Sahidin. [rif]

Comment