Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 14 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Anggota Komisi VIII DPR RI Rudi Hartono Bangun menyampaikan selamat atas terpilihnya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial baru yang menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi dana bantuan sosial. Melihat polemik terkait blusukan yang dilakukan Mensos Risma, ia menyarankan mantan Wali Kota Surabaya itu untuk melakukan blusukan ke seluruh Indonesia, bukan hanya di wilayah DKI Jakarta saja.
“Teman-teman cerita kinerja ibu yang baik banyak turun ke lapangan. Ibu Risma jalan-jalan turun ke bawah, tapi kenapa cuma di Jakarta? Kenapa tidak seluruh Indonesia?” kata Rudi saat Rapat Kerja perdana Komisi VIII DPR RI dengan Mensos Risma beserta jajaran di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, kemarin.
Rudi menegaskan, pihaknya mendukung aksi Risma yang turun ke jalan, tapi Indonesia ini luas dan tidak hanya di Jakarta. Itu semua kritik dan masukan dari masyarakat. “Masyarakat senang dengan kinerja ibu tapi telusurilah Indonesia yang penduduknya banyak, Jawa Timur tempat ibu, Jawa Tengah, Sumatera juga bu, Sulawesi, Irian, Aceh tempat Pak Husni (Anggota Komisi VIII). Itu masukan dari masyarakat ibu,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Rudi juga mengajukan berbagai pertanyaan yang menjadi aspirasi masyarakat daerah pemilihannya sewaktu menjalani masa reses. Salah satunya, persoalan terkait pemutakhiran data penerima bansos.
“Anggaran itu (program bansos, red) benar-benar terserap tidak dan proyek pemutakhiran data 96 juta, apakah sudah valid dan selesai? Saya ditanya kawan-kawan wartawan tentang anggaran Rp405 miliar di Setjen yang dipakai untuk pemutakhiran data,” lontar politisi Fraksi NasDem ini.
Legislator daerah pemilihan Sumatra Utara III ini menengarai kemungkinan banyaknya masyarakat data penerima bansos yang masih tumpang tindih dengan program bantuan lainnya, seperti program bantuan langsung tunai (BLT), program keluarga harapan (PKH), dan program bansos dalam bentuk sembako.
“Jangan-jangan itu hanya copy paste dari database lama, lalu di-input ke data baru. Dari total dana Rp405 miliar, berapa ratus miliar dana yang dipakai untuk pemutakhiran 96 juta data tersebut? Ini beberapa pertanyaan kawan-kawan wartawan, saya saya tanyakan ke Ibu Risma tapi tidak dijawab,” tegasnya.
Dalam raker tersebut, Rudi juga mengatakan Komisi VIII DPR RI akan sepenuhnya mendukung kebijakan-kebijakan yang menguntungkan masyarakat. Meski demikian, Mensos yang baru dipilih Presiden Jokowi pada akhir Desember lalu itu harus mampu bekerja keras memperbaiki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar bantuan sosial menjadi lebih tepat sasaran. Sebab menurutnya, permasalahan terkait keakuratan DTKS sudah sangat merugikan masyarakat kurang mampu. [ind]
KalbarOnline.com – Anggota Komisi VIII DPR RI Rudi Hartono Bangun menyampaikan selamat atas terpilihnya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial baru yang menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi dana bantuan sosial. Melihat polemik terkait blusukan yang dilakukan Mensos Risma, ia menyarankan mantan Wali Kota Surabaya itu untuk melakukan blusukan ke seluruh Indonesia, bukan hanya di wilayah DKI Jakarta saja.
“Teman-teman cerita kinerja ibu yang baik banyak turun ke lapangan. Ibu Risma jalan-jalan turun ke bawah, tapi kenapa cuma di Jakarta? Kenapa tidak seluruh Indonesia?” kata Rudi saat Rapat Kerja perdana Komisi VIII DPR RI dengan Mensos Risma beserta jajaran di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, kemarin.
Rudi menegaskan, pihaknya mendukung aksi Risma yang turun ke jalan, tapi Indonesia ini luas dan tidak hanya di Jakarta. Itu semua kritik dan masukan dari masyarakat. “Masyarakat senang dengan kinerja ibu tapi telusurilah Indonesia yang penduduknya banyak, Jawa Timur tempat ibu, Jawa Tengah, Sumatera juga bu, Sulawesi, Irian, Aceh tempat Pak Husni (Anggota Komisi VIII). Itu masukan dari masyarakat ibu,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Rudi juga mengajukan berbagai pertanyaan yang menjadi aspirasi masyarakat daerah pemilihannya sewaktu menjalani masa reses. Salah satunya, persoalan terkait pemutakhiran data penerima bansos.
“Anggaran itu (program bansos, red) benar-benar terserap tidak dan proyek pemutakhiran data 96 juta, apakah sudah valid dan selesai? Saya ditanya kawan-kawan wartawan tentang anggaran Rp405 miliar di Setjen yang dipakai untuk pemutakhiran data,” lontar politisi Fraksi NasDem ini.
Legislator daerah pemilihan Sumatra Utara III ini menengarai kemungkinan banyaknya masyarakat data penerima bansos yang masih tumpang tindih dengan program bantuan lainnya, seperti program bantuan langsung tunai (BLT), program keluarga harapan (PKH), dan program bansos dalam bentuk sembako.
“Jangan-jangan itu hanya copy paste dari database lama, lalu di-input ke data baru. Dari total dana Rp405 miliar, berapa ratus miliar dana yang dipakai untuk pemutakhiran 96 juta data tersebut? Ini beberapa pertanyaan kawan-kawan wartawan, saya saya tanyakan ke Ibu Risma tapi tidak dijawab,” tegasnya.
Dalam raker tersebut, Rudi juga mengatakan Komisi VIII DPR RI akan sepenuhnya mendukung kebijakan-kebijakan yang menguntungkan masyarakat. Meski demikian, Mensos yang baru dipilih Presiden Jokowi pada akhir Desember lalu itu harus mampu bekerja keras memperbaiki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar bantuan sosial menjadi lebih tepat sasaran. Sebab menurutnya, permasalahan terkait keakuratan DTKS sudah sangat merugikan masyarakat kurang mampu. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini