Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 18 Maret 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku diejek
dan dihina atas pernyataannya yang mengatakan bahwa kekayaan Indonesia bocor ke
luar negeri setiap tahunnya.
Tak tanggung-tanggung bahkan kekayaan Indonesia yang bocor
tersebut mencapai angka minimal 1000 triliun pertahunnya.
“Kekayaan Indonesia mengalir ke luar. Kebocoran kekayaan
kita minimal 1000 triliun per tahun. Saya berani pertanggungjawabkan itu. Saya diejek
dan dihina, tapi (pernyataan) itu tidak pernah dijawab dan disanggah, saya dibilang
tidak punya gelar ekonomi,” ujar Prabowo di hadapan puluhan ribu masyarakat
yang hadir dalam Silaturahim Akbar Prabowo di Keraton Kadriah Kesultanan
Pontianak, Minggu (17/3/2019).
“Saya balik tanya ke mereka. ‘Kau yang punya gelar sederet,
kau yang pintar sekali, kenapa kau gagal mengurus kekayaan kita’. Betul atau
tidak? Untuk apa orang pintar tapi tidak mau membela rakyatnya sendiri. ‘Kau orang
pintar tapi yang kau bela bangsa asing, untuk apa’,” tegas Prabowo.
Prabowo lantas mencari-cari kamera awak media untuk
mempertegas pernyataannya itu.
“Mana kamera tv. ‘Hey kau orang-orang pinter di Jakarta, kau
yang punya gelar sederet di belakang namamu, tapi kau gagal membela rakyatmu’. ‘Hey
kau orang-orang pinter di Jakarta, untuk apa kepinteranmu. Di mana keuntungan
dari kelapa sawit kita, di mana keuntungan dari bauksit kita, di mana
keuntungan dari gas alam kita, di mana keuntungan dari emas kita, di mana
keuntungan milik rakyat, di mana keuntungannya? Kalau kau tidak bisa jawab,
untuk apa kau pakai gelar sederet itu’,” tegas Prabowo.
Dia menerangkan, sistem ekonomi yang ada di Indonesia telah
menyimpang dari UUD 1945. Lantaran, kekayaan Indonesia justru banyak mengalir
ke luar negeri.
“Buka Undang-undang dasar 1945, pasal 33 ayat 3 berbunyi ‘bumi,
air dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegasnya.
Pernyataannya Prabowo mengenai banyaknya kekayaan Indonesia
yang mengalir ke luar itu bahkan dituangkan Prabowo dalam sebuah buku yang
berjudul ‘Paradoks Indonesia’ dengan sub judul ‘Negara kaya raya, tetapi masih
banyak rakyat hidup miskin’.
Berkali-kali Prabowo menyinggung bahwa Indonesia mengalami
kebocoran yang luar biasa. Kekayaan negara mengalir ke luar negeri. Pernyataan
itu lantas dianggap elit Indonesia sebuah pernyataan yang tak akademis dan
terkesan ngawur.
“Waktu dulu saya bicara dan saya mengatakan Indonesia
kebocorannya minimal 1.000 triliun tiap tahun, saya diejek, dibilang Prabowo ngawur, Prabowo mengada-ada, Prabowo
bukan ahli ekonomi, baca bukunya di mana. Ternyata sesudah satu-dua tahun,
Menteri Keuangan Pemerintah Jokowi sendiri mengakui ada ribuan triliun rupiah
yang berada di luar negeri,” tegasnya. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku diejek
dan dihina atas pernyataannya yang mengatakan bahwa kekayaan Indonesia bocor ke
luar negeri setiap tahunnya.
Tak tanggung-tanggung bahkan kekayaan Indonesia yang bocor
tersebut mencapai angka minimal 1000 triliun pertahunnya.
“Kekayaan Indonesia mengalir ke luar. Kebocoran kekayaan
kita minimal 1000 triliun per tahun. Saya berani pertanggungjawabkan itu. Saya diejek
dan dihina, tapi (pernyataan) itu tidak pernah dijawab dan disanggah, saya dibilang
tidak punya gelar ekonomi,” ujar Prabowo di hadapan puluhan ribu masyarakat
yang hadir dalam Silaturahim Akbar Prabowo di Keraton Kadriah Kesultanan
Pontianak, Minggu (17/3/2019).
“Saya balik tanya ke mereka. ‘Kau yang punya gelar sederet,
kau yang pintar sekali, kenapa kau gagal mengurus kekayaan kita’. Betul atau
tidak? Untuk apa orang pintar tapi tidak mau membela rakyatnya sendiri. ‘Kau orang
pintar tapi yang kau bela bangsa asing, untuk apa’,” tegas Prabowo.
Prabowo lantas mencari-cari kamera awak media untuk
mempertegas pernyataannya itu.
“Mana kamera tv. ‘Hey kau orang-orang pinter di Jakarta, kau
yang punya gelar sederet di belakang namamu, tapi kau gagal membela rakyatmu’. ‘Hey
kau orang-orang pinter di Jakarta, untuk apa kepinteranmu. Di mana keuntungan
dari kelapa sawit kita, di mana keuntungan dari bauksit kita, di mana
keuntungan dari gas alam kita, di mana keuntungan dari emas kita, di mana
keuntungan milik rakyat, di mana keuntungannya? Kalau kau tidak bisa jawab,
untuk apa kau pakai gelar sederet itu’,” tegas Prabowo.
Dia menerangkan, sistem ekonomi yang ada di Indonesia telah
menyimpang dari UUD 1945. Lantaran, kekayaan Indonesia justru banyak mengalir
ke luar negeri.
“Buka Undang-undang dasar 1945, pasal 33 ayat 3 berbunyi ‘bumi,
air dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegasnya.
Pernyataannya Prabowo mengenai banyaknya kekayaan Indonesia
yang mengalir ke luar itu bahkan dituangkan Prabowo dalam sebuah buku yang
berjudul ‘Paradoks Indonesia’ dengan sub judul ‘Negara kaya raya, tetapi masih
banyak rakyat hidup miskin’.
Berkali-kali Prabowo menyinggung bahwa Indonesia mengalami
kebocoran yang luar biasa. Kekayaan negara mengalir ke luar negeri. Pernyataan
itu lantas dianggap elit Indonesia sebuah pernyataan yang tak akademis dan
terkesan ngawur.
“Waktu dulu saya bicara dan saya mengatakan Indonesia
kebocorannya minimal 1.000 triliun tiap tahun, saya diejek, dibilang Prabowo ngawur, Prabowo mengada-ada, Prabowo
bukan ahli ekonomi, baca bukunya di mana. Ternyata sesudah satu-dua tahun,
Menteri Keuangan Pemerintah Jokowi sendiri mengakui ada ribuan triliun rupiah
yang berada di luar negeri,” tegasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini