Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 14 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi salah satu yang berduka atas wafatnya pendakwah Syekh Ali Jaber. Mahfud mengenang sosok Ali Jaber sebagai pribadi rendah hati.
“Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu umat. Ulama besar Syekh Ali Jaber wafat hari ini. Beliau menjadi penyambung aspirasi antara umat dan pemerintah. Beliau adalah sahabat baik saya. Karena rendah hati beliau memanggil saya Guru atau Ayah,” kata Mahfud melalui akun Twitter resminya @mohmahfudmd, Kamis (14/1).
Mahfud mengatakan, memiliki banyak kenangan bersama Ali Jaber. Bahkan, dia sempat bertemu sebelum Ali Jaber jatuh sakit. Ternyata, itu menjadi pertemuan terakhir keduanya.
“Beberapa hari sebelum diberitakan terinfeksi Covid-19, Syekh Ali Jaber ke rumah saya, menghadiahi tasbih, kurma pilihan, buku doa, parfum khas aroma ka’bah,” imbuhnya.
Dalam pertemuan itu, Ali Jaber sempat menyampaikan akan membangun sekolah untuk mencetak sejuta penghafal Alquran. Ali Jaber menyampaikan jika tanah dan modal untuk pembangunan sudah terkumpul. Dia hanya meminta dukungan Mahfud dalam proses perizinan.
Selain itu, Mahfud juga mengenang masa-masa ketika berkunjung ke kediaman Ali Jaber. Di sana, Mahfud selalu disuguhi dengan nasi bukhori atau nasi kebuli khas Arab Saudi. Selain itu juga Ali Jaber juga selalu menyajikan duren.
Sebagai balasannya, ketika Ali Jaber berkunjung ke rumah Mahfud, selalu disajikan menu yang sama namun tanpa duren. Makanan tersebut dibeli Mahfud dari salah satu restoran khas Arab di Jakarta. “Beliau (Ali Jaber) juga pernah mengajak ayah dan adik kandungnya ke rumah saya yang katanya ingin kenal dengan saya juga,” kata Mahfud.
Sebelumnya, pendakwah Yusuf Mansur membenarkan kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber pada pukul 8.30 WIB di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta. Di mana Syekh Ali sendiri sejak 29 Desember 2020 dinyatakan positif Covid-19.
Namun, dia juga mengklaim bahwa pada saat wafatnya ulama yang lahir di Madinah, Arab Saudi itu telah terbebas dari Covid-19. Hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram-nya @yusufmansurnew.
’’Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kita semua berduka, Indonesia berduka. Syekh Ali berpulang ke Rahmatullah jam 8.30 pagi tadi di Rumah Sakit YARSI Jakarta. Syekh Ali memang kena Covid, tapi Covidnya udah ngga ada, meninggalnya udah dalam keadaan negatif Covid,’’ tulisnya dalam ketarangan foto di Instagram-nya yang dikutip KalbarOnline.com, Kamis (14/1).
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi salah satu yang berduka atas wafatnya pendakwah Syekh Ali Jaber. Mahfud mengenang sosok Ali Jaber sebagai pribadi rendah hati.
“Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu umat. Ulama besar Syekh Ali Jaber wafat hari ini. Beliau menjadi penyambung aspirasi antara umat dan pemerintah. Beliau adalah sahabat baik saya. Karena rendah hati beliau memanggil saya Guru atau Ayah,” kata Mahfud melalui akun Twitter resminya @mohmahfudmd, Kamis (14/1).
Mahfud mengatakan, memiliki banyak kenangan bersama Ali Jaber. Bahkan, dia sempat bertemu sebelum Ali Jaber jatuh sakit. Ternyata, itu menjadi pertemuan terakhir keduanya.
“Beberapa hari sebelum diberitakan terinfeksi Covid-19, Syekh Ali Jaber ke rumah saya, menghadiahi tasbih, kurma pilihan, buku doa, parfum khas aroma ka’bah,” imbuhnya.
Dalam pertemuan itu, Ali Jaber sempat menyampaikan akan membangun sekolah untuk mencetak sejuta penghafal Alquran. Ali Jaber menyampaikan jika tanah dan modal untuk pembangunan sudah terkumpul. Dia hanya meminta dukungan Mahfud dalam proses perizinan.
Selain itu, Mahfud juga mengenang masa-masa ketika berkunjung ke kediaman Ali Jaber. Di sana, Mahfud selalu disuguhi dengan nasi bukhori atau nasi kebuli khas Arab Saudi. Selain itu juga Ali Jaber juga selalu menyajikan duren.
Sebagai balasannya, ketika Ali Jaber berkunjung ke rumah Mahfud, selalu disajikan menu yang sama namun tanpa duren. Makanan tersebut dibeli Mahfud dari salah satu restoran khas Arab di Jakarta. “Beliau (Ali Jaber) juga pernah mengajak ayah dan adik kandungnya ke rumah saya yang katanya ingin kenal dengan saya juga,” kata Mahfud.
Sebelumnya, pendakwah Yusuf Mansur membenarkan kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber pada pukul 8.30 WIB di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta. Di mana Syekh Ali sendiri sejak 29 Desember 2020 dinyatakan positif Covid-19.
Namun, dia juga mengklaim bahwa pada saat wafatnya ulama yang lahir di Madinah, Arab Saudi itu telah terbebas dari Covid-19. Hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram-nya @yusufmansurnew.
’’Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kita semua berduka, Indonesia berduka. Syekh Ali berpulang ke Rahmatullah jam 8.30 pagi tadi di Rumah Sakit YARSI Jakarta. Syekh Ali memang kena Covid, tapi Covidnya udah ngga ada, meninggalnya udah dalam keadaan negatif Covid,’’ tulisnya dalam ketarangan foto di Instagram-nya yang dikutip KalbarOnline.com, Kamis (14/1).
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini