KalbarOnline.com – Pendakwah Syekh Ali Jabermeninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021). Ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi itu dinyatakan negatit Covid-19.
“Telah wafat guru kita, Syekh Ali Jaber (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber) di RS Yarsi hari ini, 14 Januari 2021, 1 Jumadil Akhir 1442 H, jam 08.30 WIB dalam keadaan negatif Covid,” ucap Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Alhabsyi melalui keterangan tertulis kepada MNC News Portal.
Habib Abdurrahman meminta khalayak mendoakan mending Syekh Ali Jaber agar amal baiknya diterima Allah SWT. “Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabbnya. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau. Do’akan Syekh Ali ya,” jelasnya.
Wasiat jauh Sebelum Meninggal
Jauh sebelum jatuh sakit, Syekh Ali Jaber berpesan bahwa jika dia wafat ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ali Jaber beralasan, Lombok mempunyai pesan tersendiri baginya. Bahkan, anaknya lahir di Lombok.
“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh lebih merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak saya lahir di Lombok. Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Lombok. Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok,” ujar Ali Jaber di channel sasak update seperti beredar sebelumnya.
Disisi lain, Syekh Ali Jaber juga berkeinginan ingin dimakamkan di Madinah. Namun berhubung dia berada di Indonesia, dia pun berwasiat untuk dimakamkan di Pulau Seribu Masjid tersebut jika dia wafat.
“Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” ucapnya.
“Lombok termasuk pulau kesayangan saya, makanya saya tadi sampaikan ke Pak Kanwil, Insya Allah rencana kami bersama Kapolda, untuk kita kedepan memimpin, membina anak anak Lombok menjadi calon hafidz dan hafidzah untuk acara Hafidz Indonesia di RCTI,” pungkasnya kala itu. [ind]
Comment