Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 14 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Tahun kedua pandemi Covid-19 justru memberi tantangan yang lebih sulit bagi dunia. Hal itu disebabkan mutasi virus Korona yang terus berubah hingga lelahnya populasi dunia dalam menghadapi pandemi sehingga mengabaikan protokol kesehatan.
Kepala darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan memperingatkan tahun kedua pandemi virus Korona diperkirakan akan lebih berat daripada tahun pertama pada 2020. Setidaknya dalam beberapa bulan pertama 2021. ’’Memasuki tahun kedua ini bahkan bisa lebih sulit mengingat beberapa dinamika penularan,’’ kata Mike Ryan seperti dilansir dari VOA, Kamis (14/1).
Selama diskusi online dengan pejabat WHO lainnya, Mike Ryan mengatakan kini makin terjadi dinamika transmisi dan masalah lain terutama di belahan bumi Utara. Setidaknya dua varian virus, yang diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan, telah terbukti lebih mudah menular, jika tidak lebih berbahaya dan menimbulkan kekhawatiran di negara-negara Eropa.
Ryan mengatakan penting untuk belajar dari apa yang berhasil dan tidak berhasil di setiap negara untuk memerangi virus dalam semua aspek. Ryan mengatakan pada akhir tahun lalu, selama periode liburan, ada penurunan kasus yang menipu dalam pelaporan tentang infeksi tersebut, sehingga menimbulkan kesan tenang dalam pandemi. Dia mengatakan dalam seminggu terakhir ternyata kasus meningkat lagi, dengan 5 juta kasus ditambahkan secara global dan 85 ribu kematian.
Dia mengatakan kecuali Asia Tenggara, semua wilayah di dunia telah menunjukkan peningkatan infeksi selama seminggu terakhir, Amerika memimpin. Eropa masih menyumbang sepertiga dari kasus baru tetapi menunjukkan penurunan 10 persen dari minggu sebelumnya.
Spesialis teknis WHO Maria Van Kerkhove mengatakan lonjakan kasus pasca-liburan akhir tahun membuat situasi jauh lebih buruk di beberapa negara. Memang ada negara-negara di mana virus telah dikendalikan dan mulai dibuka kembali. ’’Setelah liburan, di beberapa negara situasinya akan menjadi jauh lebih buruk sebelum menjadi lebih baik,’’ kata Maria Van Kerkhove. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Tahun kedua pandemi Covid-19 justru memberi tantangan yang lebih sulit bagi dunia. Hal itu disebabkan mutasi virus Korona yang terus berubah hingga lelahnya populasi dunia dalam menghadapi pandemi sehingga mengabaikan protokol kesehatan.
Kepala darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan memperingatkan tahun kedua pandemi virus Korona diperkirakan akan lebih berat daripada tahun pertama pada 2020. Setidaknya dalam beberapa bulan pertama 2021. ’’Memasuki tahun kedua ini bahkan bisa lebih sulit mengingat beberapa dinamika penularan,’’ kata Mike Ryan seperti dilansir dari VOA, Kamis (14/1).
Selama diskusi online dengan pejabat WHO lainnya, Mike Ryan mengatakan kini makin terjadi dinamika transmisi dan masalah lain terutama di belahan bumi Utara. Setidaknya dua varian virus, yang diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan, telah terbukti lebih mudah menular, jika tidak lebih berbahaya dan menimbulkan kekhawatiran di negara-negara Eropa.
Ryan mengatakan penting untuk belajar dari apa yang berhasil dan tidak berhasil di setiap negara untuk memerangi virus dalam semua aspek. Ryan mengatakan pada akhir tahun lalu, selama periode liburan, ada penurunan kasus yang menipu dalam pelaporan tentang infeksi tersebut, sehingga menimbulkan kesan tenang dalam pandemi. Dia mengatakan dalam seminggu terakhir ternyata kasus meningkat lagi, dengan 5 juta kasus ditambahkan secara global dan 85 ribu kematian.
Dia mengatakan kecuali Asia Tenggara, semua wilayah di dunia telah menunjukkan peningkatan infeksi selama seminggu terakhir, Amerika memimpin. Eropa masih menyumbang sepertiga dari kasus baru tetapi menunjukkan penurunan 10 persen dari minggu sebelumnya.
Spesialis teknis WHO Maria Van Kerkhove mengatakan lonjakan kasus pasca-liburan akhir tahun membuat situasi jauh lebih buruk di beberapa negara. Memang ada negara-negara di mana virus telah dikendalikan dan mulai dibuka kembali. ’’Setelah liburan, di beberapa negara situasinya akan menjadi jauh lebih buruk sebelum menjadi lebih baik,’’ kata Maria Van Kerkhove. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini