Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 16 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Gempa berkekuatan 6,2 pada skala Richter kemarin dini hari WIB (15/1) sudah meluluhlantakkan Majene dan Mamuju. Tapi, tidak menutup kemungkinan guncangan lebih besar yang berpotensi tsunami masih bakal terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar).
Karena itu, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar meminta warganya menjauh dari wilayah pesisir. “Cari tempat aman, jangan panik, cari tempat ketinggian, utamakan keselamatan,” imbau Ali di rumah jabatan gubernur Sulbar di Mamuju sebagaimana dilansir Radar Sulbar kemarin.
Menurut Ali, informasi terkait potensi terjadinya gempa susulan itu datang dari BMKG. Dan, pihaknya diminta menyosialisasikannya.
Di Jakarta, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membenarkan masih ada potensi gempa susulan berikutnya yang masih kuat. ”Bisa mencapai kekuatan yang seperti sudah terjadi, M 6,2 atau sedikit lebih tinggi (kuat, Red) lagi,” katanya.
Faktor yang harus diwaspadai, lanjut Dwikorita, adalah batuan maupun tebing di sekitar daerah pusat gempa yang sudah diguncang sampai lebih dari 28 kali. Kondisi tersebut membuat struktur batuan rapuh.
Jika terjadi longsor ke dalam laut atau longsor di bawah laut, akan memicu tsunami (landslide tsunami). Karena kedekatan pusat gempa dengan pantai. ”Jadi, dapat pula berpotensi terjadi tsunami apabila ada gempa susulan berikutnya,” jelasnya
Baca juga: Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, Evakuasi Korban Gempa Mamuju Pakai Heli
Untuk itu, Dwikorita mengimbau warga di daerah terdampak tidak hanya menjauhi bangunan-bangunan yang rentan atau gedung-gedung yang rawan roboh. Warga juga wajib waspada jika beraktivitas di dekat pantai.
Apabila kebetulan berada di pantai, kemudian merasakan ada getaran gempa, harus segera menyelamatkan diri menuju ke tempat yang lebih tinggi. ”Segera jauhi pantai. Tidak perlu menunggu peringatan dini tsunami. Anggaplah gempa itu sebagai peringatan dini tsunami,” katanya.
Meski ada risiko gempa dan tsunami susulan, Dwikorita meminta masyarakat tidak panik. ”Yang paling penting sudah tahu apa yang harus dilakukan. Siapkan juga jalur yang ada di pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi,” jelasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Gempa berkekuatan 6,2 pada skala Richter kemarin dini hari WIB (15/1) sudah meluluhlantakkan Majene dan Mamuju. Tapi, tidak menutup kemungkinan guncangan lebih besar yang berpotensi tsunami masih bakal terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar).
Karena itu, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar meminta warganya menjauh dari wilayah pesisir. “Cari tempat aman, jangan panik, cari tempat ketinggian, utamakan keselamatan,” imbau Ali di rumah jabatan gubernur Sulbar di Mamuju sebagaimana dilansir Radar Sulbar kemarin.
Menurut Ali, informasi terkait potensi terjadinya gempa susulan itu datang dari BMKG. Dan, pihaknya diminta menyosialisasikannya.
Di Jakarta, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membenarkan masih ada potensi gempa susulan berikutnya yang masih kuat. ”Bisa mencapai kekuatan yang seperti sudah terjadi, M 6,2 atau sedikit lebih tinggi (kuat, Red) lagi,” katanya.
Faktor yang harus diwaspadai, lanjut Dwikorita, adalah batuan maupun tebing di sekitar daerah pusat gempa yang sudah diguncang sampai lebih dari 28 kali. Kondisi tersebut membuat struktur batuan rapuh.
Jika terjadi longsor ke dalam laut atau longsor di bawah laut, akan memicu tsunami (landslide tsunami). Karena kedekatan pusat gempa dengan pantai. ”Jadi, dapat pula berpotensi terjadi tsunami apabila ada gempa susulan berikutnya,” jelasnya
Baca juga: Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, Evakuasi Korban Gempa Mamuju Pakai Heli
Untuk itu, Dwikorita mengimbau warga di daerah terdampak tidak hanya menjauhi bangunan-bangunan yang rentan atau gedung-gedung yang rawan roboh. Warga juga wajib waspada jika beraktivitas di dekat pantai.
Apabila kebetulan berada di pantai, kemudian merasakan ada getaran gempa, harus segera menyelamatkan diri menuju ke tempat yang lebih tinggi. ”Segera jauhi pantai. Tidak perlu menunggu peringatan dini tsunami. Anggaplah gempa itu sebagai peringatan dini tsunami,” katanya.
Meski ada risiko gempa dan tsunami susulan, Dwikorita meminta masyarakat tidak panik. ”Yang paling penting sudah tahu apa yang harus dilakukan. Siapkan juga jalur yang ada di pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi,” jelasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini