Bantah BNPB, Risma Ogah Sebut Penghadangan Mobil Logistik sebagai Aksi Penjarahan

KalbarOnline.com – Setelah beredarnya video penghadangan mobil logistik bantuan ke korban gempa di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat oleh warga setempat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial (Kemensos) berbeda pendapat.

Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya Putra membenarkan bahwa peristiwa tersebut merupakan penjarahan. Sementara Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut hal tersebut bukan merupakan penjarahan.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Mengenai penjarahan info yang kami dapatkan sempat terjadi. Namun saat ini penyelidikan kepolisian setempat dan juga telah dilakukan upaya-upaya penanganan untuk pengamanan jalur-jalur yang dikhawatirkan terjadi kerawanan-kerawanan sosial seperti itu,” ujar Bambang dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (17/1/2021).

Baca Juga :  Pakar Kesehatan: 1,7 Juta Penduduk AS Bisa Tewas Jika Vaksin Corona Tak Ditemukan

Sementara itu, Menteri Risma menegaskan bahwa hal tersebut bukan disebut penjarahan. Dia menyebut video yang seolah penjarahan tersebut merupakan kondisi masyarakat yang telah lama kelaparan.

Jalur yang seharusnya ditempuh hanya dalam waktu 2 jam harus ditempuh 6 jam karena jalur yang cepat terputus karena longsor. Sementara kegiatan pasar dan penjualan toko di Mamuju tutup sehingga masyarakat kelaparan.

Baca Juga :  Dinkes Tangsel: Vaksinasi Covid-19 Dimulai 14 Januari untuk 12.711 Penerima

“Mungkin mereka memang kelaparan jadi sekali lagi bukan penjarahan. Kerana kita harus membaca situasi karena tidak ada pasar yang buka, toko yang buka karena semua takut sehingga tak ada yang buka. Sekali lagi itu bukan penjarahan,” tegasnya. [rif]

Comment