Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 18 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan, pihaknya akan membantu memberi layanan penggantian dokumen kependudukan bagi warga terdampak bencana alam. Khususnya korban banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan korban gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar).
“Terkait bencana di berbagai daerah, tolong kita pro aktif terutama di Kalsel dan Sulbar untuk segera koordinasi. Perlu dilakukan layanan penggantian dokumen yang rusak. Penggantian harus dilakukan dengan cepat dan mudah” ujar Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangannya, Senin (18/1).
Zudan menyampaikan, dirinya telah memberangkatkan tim untuk melakukan pelayanan penggantian dokumen kependudukan yang rusak. Serta meminta tim untuk segera berkoordinasi terkait yang dibutuhkan oleh dinas dukcapil daerah.
“Tolong teman-teman koordinasi dengan Dinas Dukcapil setempat. Biasanya mereka butuh alat, ribbon, blanko, karena biasanya, bila ada bencana alat-alat itu terganggu atau sedang dalam kondisi basah, atau rusak,” pinta Zudan.
Hal ini dilakukan sebagai langkah kongkret Ditjen Dukcapil Kemendagri, selaku nahkoda pelayanan administrasi kependudukan di Indonesia. Mengingat tim Dukcapil di daerah bencana juga mengalami kondisi terdampak bencana dan ada yang harus mengungsi.
Baca Juga: Jadi Calon Tunggal Kapolri, Komjen Listyo Pilih Tak Banyak Bicara
Baca Juga: Luhut: Tragedi Sriwijaya Air Harus Jadi Evaluas
“Pasalnya teman-teman disana berada dalam kondisi terdampak bencana, ada yang berada dalam pengungsian karena terkena banjir atau gempa. Maka, kita sebagai pimpinan, turun memberikan bantuan,” ujar Zudan.
Zudan juga berpesan agar tim dapat menyiapkan perbekalan selama dalam masa pelayanan secara mandiri dan tetap menjaga kesehatan tubuh dengan baik.
“Pengalaman kita turun di beberapa daerah-daerah bencana sebelumnya, kita selalu mandiri bawa makanan yang tahan lama dan baju hangat karena tempat tidur kita bisa seadanya belum tentu sesuai harapan,” pungkas Zudan.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa magnitudo 6,2 yang terjadi di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB. Gempa ini dirasakan kuat di daerah Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju.
Gempa tersebut juga merenggut korban jiwa sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju.
Sementara itu, banjir yang melanda Kalimantan Selatan berdampak pada 10 kabupaten atau kota. Berdasarkan catatan BNPB, sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sendiri telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir pada 14 Januari 2021.
KalbarOnline.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan, pihaknya akan membantu memberi layanan penggantian dokumen kependudukan bagi warga terdampak bencana alam. Khususnya korban banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan korban gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar).
“Terkait bencana di berbagai daerah, tolong kita pro aktif terutama di Kalsel dan Sulbar untuk segera koordinasi. Perlu dilakukan layanan penggantian dokumen yang rusak. Penggantian harus dilakukan dengan cepat dan mudah” ujar Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangannya, Senin (18/1).
Zudan menyampaikan, dirinya telah memberangkatkan tim untuk melakukan pelayanan penggantian dokumen kependudukan yang rusak. Serta meminta tim untuk segera berkoordinasi terkait yang dibutuhkan oleh dinas dukcapil daerah.
“Tolong teman-teman koordinasi dengan Dinas Dukcapil setempat. Biasanya mereka butuh alat, ribbon, blanko, karena biasanya, bila ada bencana alat-alat itu terganggu atau sedang dalam kondisi basah, atau rusak,” pinta Zudan.
Hal ini dilakukan sebagai langkah kongkret Ditjen Dukcapil Kemendagri, selaku nahkoda pelayanan administrasi kependudukan di Indonesia. Mengingat tim Dukcapil di daerah bencana juga mengalami kondisi terdampak bencana dan ada yang harus mengungsi.
Baca Juga: Jadi Calon Tunggal Kapolri, Komjen Listyo Pilih Tak Banyak Bicara
Baca Juga: Luhut: Tragedi Sriwijaya Air Harus Jadi Evaluas
“Pasalnya teman-teman disana berada dalam kondisi terdampak bencana, ada yang berada dalam pengungsian karena terkena banjir atau gempa. Maka, kita sebagai pimpinan, turun memberikan bantuan,” ujar Zudan.
Zudan juga berpesan agar tim dapat menyiapkan perbekalan selama dalam masa pelayanan secara mandiri dan tetap menjaga kesehatan tubuh dengan baik.
“Pengalaman kita turun di beberapa daerah-daerah bencana sebelumnya, kita selalu mandiri bawa makanan yang tahan lama dan baju hangat karena tempat tidur kita bisa seadanya belum tentu sesuai harapan,” pungkas Zudan.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa magnitudo 6,2 yang terjadi di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB. Gempa ini dirasakan kuat di daerah Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju.
Gempa tersebut juga merenggut korban jiwa sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju.
Sementara itu, banjir yang melanda Kalimantan Selatan berdampak pada 10 kabupaten atau kota. Berdasarkan catatan BNPB, sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sendiri telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir pada 14 Januari 2021.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini