KalbarOnline.com – Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengakui pihaknya terus melakukan operasi tanggap bencana atas musibah banjir yang melanda 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh menyatakan, tanggap bencana yang dilakukan Ditjen Dukcapil dengan mendata serta mengganti dokumen kependudukan yang hilang dan rusak akibat terendam banjir.
“Dukcapil biasa pro aktif memberi layanan penggantian dokumen kependudukan setiap warga terdampak bencana alam, khususnya yang sekarang korban banjir di Kalsel dan korban gempa bumi di Sulbar,” kata Zudan dalam keterangannya, Selasa (26/1).
Zudan menyebut, pihaknya telah memberangkatkan dua tim ke daerah terdampak bencana untuk melakukan pelayanan. Serta melakukan koordinasi dengan stake holder terkait apa saja yang dibutuhkan.
“Sekarang tim sudah bergerak aktif mendata dan mengganti dokumen yang hilang rusak tersebut dengan gratis,” ujar Zudan.
Berdasarkan laporan tim dukcapil pusat, rekapitulasi penggantian dokumen kependudukan korban bencana banjir Kalimantan Selatan diantaranya 16.187 kartu keluarga (KK), satu akta kelahiran, lima akta kematian dan 16 e-KTP.
Zudan merinci, Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebanyak 14.418 kartu keluarga dan lima akta kematian, dari 19 Desa/Kelurahan; Kabupaten Balangan sebanyak 6 kartu keluarga, satu akta kelahiran dan 16 keping e-KTP; Kabupaten Tapin sebanyak 260 kartu keluarga dan Kabupaten Tanah Laut sebanyak 1.503 kartu keluarga dari 11 Desa.
Zudan meminta, tim dukcapil pusat yang melakukan aktivitas di wilayah bencana bisa menyiapkan perbekalan selama dalam masa pelayanan secara mandiri. Karena kesehatan merupakan hal terpenting.
“Pengalaman kita turun di beberapa daerah-daerah bencana sebelumnya, kita selalu mandiri bawa makanan yang tahan lama dan baju hangat karena tempat tidur kita belum tentu bagus,” pungkasnya
Comment