KalbarOnline.com – Akses jalan menuju Kota Mamuju terputus setelah terjadi longsor pada pagi Pukul 05.00 Wita, di Dusun Belalan, Desa Onang Utara, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Dilansir Antara, Senin, 19 Januari, Koordinator Tim Relawan FTI Universitas Muslim Indpnesia (UMI) Makassar Zakir Sabhara mengatakan, longsor kembali terjadi di Dusun Belalan, Kecamatan Tubo Sendana dan bebatuan besar menutupi badan jalan poros.
“Untuk sementara akses jalan kembali terputus karena bebatuan yang ukurannya cukup besar (sebesar satu unit mobil minibus) itu menutupi jalan poros,” ujarnya.
Zakir Sabhara yang juga Dekan FTI UMI Makassar itu memang sejak Sabtu, 16 Januari, bersama tim relawannya fokus pada upaya pertolongan di Kabupaten Majene.
Dia mengatakan sejak longsoran terjadi sebelum salat subuh waktu setempat, antrean kendaraan yang akan menuju Kota Mamuju membawa bantuan harus tertahan.
Begitu juga sebaliknya, kendaraan dari Kota Mamuju akan kembali ke Makassar melalui jalur Kabupaten Majene juga tidak bisa berbuat banyak.
“Untuk korban longsor belum monitor. Yang pasti kendaraan di kedua jalur itu harus mengantre cukup panjang karena bebatuan yang cukup besar masih menutupi jalan poros,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menurunkan alat berat untuk mengangkut material longsor akibat gempa di jalan yang menghubungkan Majene-Mamuju.
Kepala Pelaksana BPBD Majene Ilhamsyah Djuhaini dikonfirmasi dari Makassar, Senin, mengatakan sudah mengirimkam alat berat untuk membersihkan material longsor agar jaalan bisa segera dilalui.
“Sekarang sudah ada ekskavator dan telah bekerja melakukan pembersihan material longsor,” ujarnya Senin (18/1/2021).
Ia berharap tidak lagi terjadi longsor susulan karena pentingnya akses jalan Majene – Mamuju.
“Batu-batu yang menghalangi jalan kita geser ke pinggir agar bisa dilewati pengguna jalan. Kami akan fokus dan berharap akses jalan segera bisa dibuka,” katanya. [rif]
Comment