KalbarOnline.com – Proses pencarian korban tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur masih berlangsung. Setidaknya, ada enam orang yang belum berhasil ditemukan.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, selama 4 hari pasca kejadian terdapat 149 orang dari 49 KK yang menjadi korban bencana ini. Dari jumlah tersebut 19 orang dinyatakan meninggal dunia serta 2 orang dirawat di RSUD Nganjuk dan Puskesmas Ngetos. Sedangkan jumlah rumah warga yang tertimbun sebanyak 8 unit.
“Sebanyak 13 orang sudah ditemukan meski dalam kondisi sudah meninggal dunia. Saat ini, 6 orang masih dalam pencarian,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta kepada wartawan, Kamis (18/2).
Guna mempermudah proses pencarian, Polda Jawa Timur menerjunkan unit K-9 anjing pelacak untuk mencari keberadaan korban di titik-titik tertentu. Sementara itu untuk masyarakat lainnya, yang berada di dekat lokasi longsor, telah dievakuasi oleh Tim SAR. Hal ini sebagai upaya antisipasi terjadinya longsor susulan.
“Juga diterjunkan Unit K9 Anjing Pelacak untuk mencari keberadaan korban di titik-titik tertentu. Selain itu, Biddokes juga diterjunkan guna melakukan identifikasi jika korban kembali ditemukan,” imbuh Nico.
Nico meminta, masyarakat untuk tetap waspada jika terjadinya perubahan cuaca, terlebih yang berpotensi menyebabkan bencana susulan. Selain itu, petugas di lapangan juga diharapkan tetap memberikan himbauan kepada masyarakat, agar menjaga diri dari potensi bencana dan penularan Covid-19.
Comment