‘Diabesitas’ atau diabetes dan obesitas, adalah dua kondisi yang kerap ada bersamaan. Orang diabetes sering mengalami obesitas, dan sebaliknya. Menurut Federasi Diabetes Internasional, satu dari 11 orang dewasa berusia antara 20-79 tahun menderita diabetes. Kelebihan berat badan dan obesitas menjadi salah satu pemicunya.
Obesitas kini menjadi masalah di negara berkembang. Istilah ‘Diabesitas’ telah diciptakan untuk menunjukkan adanya beban ganda diabetes dan obesitas, yang telah melanda seluruh dunia. Nah, bagaimana mengatasi diabsitas ini sekaligus?
Baca juga: Diet untuk Diabetes Terbaru, Lebih Efektif Kendalikan Gula Darah
Diet untuk Diabetes dan Obesitas
Jika Kamu masuk kategori obesitas namun belum memiliki diabetes, belum terlambat mencegahnya. Berikut ini panduan diet yang bisa Kamu terapkan:
1. Banyak minum air putih
Singkirkan soda dan minuman manis dalam kemasan lainnya. Sebagai gantinya, minumlah air putih setiap Kamu merasa haus agar tetap terhidrasi. Kecukupan cairan penting dalam mengendalikan kadar gula dalam darah. Secara bertahap, ucapkan selamat tinggal pada minuman dengan pemanis buatan dan jus buah dalam kemasan.
2. Diet rendah karbohidrat
Pastikan Kamu membatasi asupan karbohidrat, terutama jenis karbohidrat sederhana (simple sugar) . Terlalu banyak karbohidrat seperti nasi putih, sereal kemasan, dan roti jelas akan menyebabkan diabetes.
3. Konsumsi biji-bijian utuh
Makan biji-bijian seperti nasi merah, gandum utuh, biji soba, sangat baik bagi yang tengah menurunkan berat badan atau bagi penyandang diabetes.
Baca juga: Tips Diet Sehat Diabetes: Banyak Makan Kacang!
4. Konsumsi banyak serat
Setelah memilih jenis makanan yang sehat, perhatikan porsi makan yang harus terkontrol dan jangan makan berlebihan. Ini akan memungkinkan tubuh Kamu sapat mengatur kadar gula darah dengan efisien. Cobalah memasukkan makanan kaya serat ke dalam menu diet sehari-hari. Sumber serat terbaik adalah sayuran hijau, kecambah, wortel, asparagus, kacang hijau, kembang kol, dan kacang polong.
5. Ganti daging merah dengan ikan/ayam
Daging merah seperti daging sapi dan domba dan daging olahan seperti ham dan sosis, banyak dikaitkan dengan masalah jantung dan kanker. Cobalah mengganti daging merah dan daging olahan dengan putih telur, ikan, unggas seperti ayam dan kalkun, serta kacang tawar.
Kacang polong dan lentil juga sangat tinggi serat dan tidak terlalu memengaruhi kadar glukosa darah, sehingga sangat cocok untuk menggantikan daging olahan dan daging merah.
6. Hanya Konsumsi Lemak Sehat
Kita semua membutuhkan lemak dari makanan karena lemak memberi kita energi. Lemak sehat ditemukan dalam makanan seperti kacang tawar, biji-bijian, alpukat, ikan berminyak, minyak zaitun, dan minyak bunga matahari. Lemak jenuh seperti ghee, mentega dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah. Sebaiknya kurangi penggunaan minyak dari masakan. Olah makanan dengan cara memanggang, mengukus, atau merebusnya.
7. Hindari gula tambahan
Mengurangi gula bisa sangat sulit pada awalnya. Cobalah untuk menukar minuman manis, minuman energi, dan jus buah dengan air putih, susu biasa, atau teh dan kopi tanpa gula.
8. Camilan sehat
Pastikan Kamu memilih camilan sehat seperti yoghurt, kacang tawar, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran daripada keripik, biskuit, atau cokelat. Tapi meskipun sehat, perhatikan porsi camilan Kamu ya, jangan berlebihan!
Baca juga: 6 Camilan Sehat untuk Diabetes
Referensi
Timesofindia.com. 8 diet tips to tackel diabesity.
Diabetes.co.uk. Diabetes and obesity.
Diabetesdjournalss.org. Treatment of Obesity in Patients With Diabetes
Comment