Diet ketogenik atau keto sangat populer dilakukan untuk menurunkan berat badan. Namun, apakah diet ini aman dan efektif untuk mengendalikan diabetes? Diet keto merupakan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Sebagian besar yang Kamu makan ialah lemak, baik itu lemak tak jenuh seperti kacang, biji-bijian dan alpukat atau lemak jenuh seperti mentega dan minyak kelapa.
Dan, sekitar 20 persen hingga 30 persen makanan yang dikonsumsi berupa protein. Kamu harus membatasi asupan karbohidrat dengan ketat. Bahkan, karbohidrat yang dianggap sehat seperti kacang-kacangan, biji-bijian, susu, buah-buahan, dan juga sayuran. Saat menjalani diet keto, Kamu harus mengonsumsi karbohidrat kurang dari 50 gram setiap hari.
Baca juga: Pilihan Daging yang Baik untuk Diabetes
Cara Kerja Diet Keto untuk Penderita Diabetes
Lantas, bagaimana cara kerja diet keto untuk penderita diabetes? Biasanya, tubuh Kamu menggunakan gula atau glukosa yang didapatkannya dari karbohidrat sebagai bahan bakar. Namun, setelah beberapa hari melakukan diet keto, tubuh akan kehabisan glukosa dan mulai menggunakan lemak sebagai penggantinya. Inilah yang disebut ketosis gizi. Lantas, ketosis menciptakan zat asam lemak bernama keton, yang dapat digunakan tubuh untuk energi.
Jika Kamu menderita diabetes, penting untuk memahami antara ketosis gizi dan ketoasidosis. Walaupun keduanya melibatkan keton, namun ketoasidosis adalah kondisi berbahaya yang terjadi ketika tubuh Kamu tidak memiliki insulin dan keton menumpuk terlalu banyak. Gejalanya meliputi rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, kebingungan, kelelahan. Kondisi ini lebih umum dialami oleh orang dengan diabetes tipe 1.
Ketosis terjadi dengan kadar keton yang jauh lebih rendah dan aman daripada ketoasidosis. Faktanya, proses ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tergantung pada jumlah karbohidrat dan protein yang Kamu makan. Ketosis merupakan kondisi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan, terutama lemak di bagian perut dan A1c yang lebih rendah untuk penderita diabetes.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 dapat menurunkan kadar gula darah mereka dengan menerapkan diet keto. Dalam sebuah penelitian, orang dengan diabetes tipe 2 yang mengalami penurunan berat badan membutuhkan lebih sedikit obat dan menurunkan A1c ketika menjalani diet keto selama setahun.
“Apabila Kamu resisten terhadap insulin, di mana tubuh memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi karena tidak merespons hormon insulin dengan benar, Kamu dapat mengambil manfaat dari ketosis gizi lantaran tubuh membutuhkan dan membuat lebih sedikit insulin,” kata peneliti.
Baca juga: Plus Minus Diet Keto untuk Diabetes
Jangan Lupa Uji Kadar Gula Darah
Apabila Kamu melakukan diet keto, pastikan untuk menguji kadar gula darah sepanjang hari untuk memastikan berada dalam kisaran target. Juga, pertimbangkan untuk menguji level keton untuk memastikan Kamu tidak berisiko mengalami ketoasidosis. The American Diabetes Association merekomendasikan pengujian keton apabila gula darah Kamu lebih tinggi dari 240 mg / dL. Kamu dapat melakukan pengujian di rumah dengan strip urine.
Walaupun tampaknya mudah, diet keto membutuhkan pemantaun yang cermat. Dokter perlu memantau kadar glukosa darah dan keton untuk memastikan bahwa diet keto yang Kamu lakukan tidak menimbulkan efek negatif. Setelah tubuh mulai menyesuaikan diri dengan diet, Kamu masih perlu menemui dokter untuk pengujian dan penyesuaian obat.
Bahkan, jika gejala Kamu membaik, harus tetap melakukan pemantauan glukosa darah secara teratur. Diet keto mungkin menawarkan harapan bagi diabetes tipe 2 yang mengalami kesulitan mengendalikan gejalanya. Meski begitu, tidak semua penderita diabetes tipe 2 sukses melakukan diet keto. Beberapa penderita diabetes tipe 2 mungkin merasa terlalu sulit untuk melakukan diet keto.
Baca juga: Diet untuk Penderita Diabetes
Referensi:
WebMD. The Keto Diet fo r Diabetes
Healthliine. How the Ketogenic Works for Type 2 Diabetes
Comment