Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 22 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden akan kembali bergabung dengan fasilitas vaksin COVAX. Ini bertujuan menyalurkan vaksin Covid-19 ke negara-negara miskin. Demikian kepala penasihat medis Anthony Fauci memberikan informasi kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyambut baik pengumuman yang ditujukan kepada Dewan Eksekutif WHO tersebut. Bunyi pengumuman adalah “Ini adalah hari yang baik untuk WHO sekaligus hari yang baik untuk kesehatan global.”
Fauci, yang berbicara dari Washington melalui konferensi video sehari pasca pelantikan Biden, mengatakan bahwa Biden antusias terkait COVAX. “Presiden Biden akan memberikan arahan yang mencakup niatan Amerika Serikat untuk bergabung dengan COVAX dan mendukung ACT-Accelerator guna mendorong upaya multilateral untuk vaksin Covid-19, terapi, dan distribusi diagnostik, akses yang merata, riset serta pengembangan,” sebut Fauci.
Gelombang pertama vaksin Covid-19 diharapkan dapat dibagikan ke negara-negara miskin pada Februari 2021 di bawah skema COVAX, yang dijalankan oleh WHO dan aliansi vaksin GAVI, kata pejabat WHO pekan ini. Bahkan saat mereka kian khawatir bahwa negara-negara yang lebih kaya masih mengambil jatah yang lebih banyak dari vaksin yang tersedia.
“AS akan tetap menjadi anggota WHO dan memenuhi kewajiban finansialnya,” tutur Fauci. Dia menambahkan bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan 193 negara anggota lainnya untuk mereformasi badan PBB tersebut.
Pendahulu Biden, Donald Trump, menghentikan pendanaan untuk WHO. AS menjadi donor terbesar, dan mengumumkan proses untuk menarik diri dari badan tersebut pada Juli 2021. Langkah itu dilihat sebagai bagian dari pengunduran diri AS yang lebih luas dari organisasi multilateral.
“WHO adalah keluarga bangsa-bangsa dan kami semua senang bahwa AS masih ada di tengah-tengah keluarga,” ucap Tedros.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden akan kembali bergabung dengan fasilitas vaksin COVAX. Ini bertujuan menyalurkan vaksin Covid-19 ke negara-negara miskin. Demikian kepala penasihat medis Anthony Fauci memberikan informasi kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyambut baik pengumuman yang ditujukan kepada Dewan Eksekutif WHO tersebut. Bunyi pengumuman adalah “Ini adalah hari yang baik untuk WHO sekaligus hari yang baik untuk kesehatan global.”
Fauci, yang berbicara dari Washington melalui konferensi video sehari pasca pelantikan Biden, mengatakan bahwa Biden antusias terkait COVAX. “Presiden Biden akan memberikan arahan yang mencakup niatan Amerika Serikat untuk bergabung dengan COVAX dan mendukung ACT-Accelerator guna mendorong upaya multilateral untuk vaksin Covid-19, terapi, dan distribusi diagnostik, akses yang merata, riset serta pengembangan,” sebut Fauci.
Gelombang pertama vaksin Covid-19 diharapkan dapat dibagikan ke negara-negara miskin pada Februari 2021 di bawah skema COVAX, yang dijalankan oleh WHO dan aliansi vaksin GAVI, kata pejabat WHO pekan ini. Bahkan saat mereka kian khawatir bahwa negara-negara yang lebih kaya masih mengambil jatah yang lebih banyak dari vaksin yang tersedia.
“AS akan tetap menjadi anggota WHO dan memenuhi kewajiban finansialnya,” tutur Fauci. Dia menambahkan bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan 193 negara anggota lainnya untuk mereformasi badan PBB tersebut.
Pendahulu Biden, Donald Trump, menghentikan pendanaan untuk WHO. AS menjadi donor terbesar, dan mengumumkan proses untuk menarik diri dari badan tersebut pada Juli 2021. Langkah itu dilihat sebagai bagian dari pengunduran diri AS yang lebih luas dari organisasi multilateral.
“WHO adalah keluarga bangsa-bangsa dan kami semua senang bahwa AS masih ada di tengah-tengah keluarga,” ucap Tedros.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini