Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 25 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Hari ini, Senin (25/1) diprediksi kasus Covid-19 bisa tembus 1 juta kasus dengan jumlah kasus nasional terakhir sebanyak 989.262 kasus. Kondisi terkini di RS Darurat Wisma Atlet juga masih dipenuhi pasien baru. Dominasinya, pasien bergejala justru lebih banyak daripada OTG.
Koordinator RSD Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono menjelaskan kapasitas hunian tempat tidur saat ini sudah penuh 77,63 persen dari 5.993 tempat tidur. Artinya dihuni oleh 4.653 pasien.
“Yang jelas RS itu kan tempat kiriman orang-orang yang sakit dari masyarakat. Nah kalau begitu memang kan ini berarti masih banyak dijumpai atau orang yang tertular di masyarakat pasti akan berikan peningkatan hunian di RS,” jelasnya dalam konferensi pers virtual, Senin (25/1).
Baca Juga: LaporCovid-19: RS Kritis, Ada Pasien Meninggal di Selasar UGD Surabaya
Menurut Tugas, dulu pasien tanpa gejala lebih banyak dari yang bergejala. Belakangan justru pasien bergejala lebih banyak daripada yang tanpa gejala (OTG).
“Ini fenomena yang harus disikapi dengan antisipasi bagaimana kita saat ini. Semua tower kami ada 4 tower untuk semua merawat yang bergejala. Ringan dan komorbid. Ringan dan tak bergejala kami alihkan ke tower 8 dan 9 di Pademangan. Sehingga nakes juga tak terbebani,” paparnya.
Pihaknya juga mengoptimalkan adanya fasilitas ruang ICU. Tugas mengakui fasilitas layanan ICU memang tak mudah di saat lonjakan pasien seperti ini.
“Memang ini tak mudah, karena kita pahami rujukan RS ICU sangat sulit saat ini. Maka kami mengoptimalkan ICU yang ada, HCU yang ada. Sehingga bisa laksanakan pelayanan ICU sampai betul-betul kalau ada yang bisa dirujuk dan tempat dirujuk. Kalau tidak, tentunya secara konsekuensinya kami dengan tim ICU akan optimalkan. Perawat-perawat juga kami latih terus untuk perawatan di ICU,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Hari ini, Senin (25/1) diprediksi kasus Covid-19 bisa tembus 1 juta kasus dengan jumlah kasus nasional terakhir sebanyak 989.262 kasus. Kondisi terkini di RS Darurat Wisma Atlet juga masih dipenuhi pasien baru. Dominasinya, pasien bergejala justru lebih banyak daripada OTG.
Koordinator RSD Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono menjelaskan kapasitas hunian tempat tidur saat ini sudah penuh 77,63 persen dari 5.993 tempat tidur. Artinya dihuni oleh 4.653 pasien.
“Yang jelas RS itu kan tempat kiriman orang-orang yang sakit dari masyarakat. Nah kalau begitu memang kan ini berarti masih banyak dijumpai atau orang yang tertular di masyarakat pasti akan berikan peningkatan hunian di RS,” jelasnya dalam konferensi pers virtual, Senin (25/1).
Baca Juga: LaporCovid-19: RS Kritis, Ada Pasien Meninggal di Selasar UGD Surabaya
Menurut Tugas, dulu pasien tanpa gejala lebih banyak dari yang bergejala. Belakangan justru pasien bergejala lebih banyak daripada yang tanpa gejala (OTG).
“Ini fenomena yang harus disikapi dengan antisipasi bagaimana kita saat ini. Semua tower kami ada 4 tower untuk semua merawat yang bergejala. Ringan dan komorbid. Ringan dan tak bergejala kami alihkan ke tower 8 dan 9 di Pademangan. Sehingga nakes juga tak terbebani,” paparnya.
Pihaknya juga mengoptimalkan adanya fasilitas ruang ICU. Tugas mengakui fasilitas layanan ICU memang tak mudah di saat lonjakan pasien seperti ini.
“Memang ini tak mudah, karena kita pahami rujukan RS ICU sangat sulit saat ini. Maka kami mengoptimalkan ICU yang ada, HCU yang ada. Sehingga bisa laksanakan pelayanan ICU sampai betul-betul kalau ada yang bisa dirujuk dan tempat dirujuk. Kalau tidak, tentunya secara konsekuensinya kami dengan tim ICU akan optimalkan. Perawat-perawat juga kami latih terus untuk perawatan di ICU,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini