Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 27 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang menyusun revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril mengatakan, draf revisi UU tersebut ditargetkan akan keluar sekitar akhir tahun.
“November 2021 sudah ada draf perubahan UU Sisdiknas,” ungkapnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI secara daring, Rabu (27/1).
Revisi UU Sisdiknas itu juga akan disinkronkan dengan Peta Jalan Pendidikan (PJP) Indonesia 2020-2035. Sinkronisasi ini dilakukan untuk menentukan langkah pendidikan Indonesia ke depan.
“Kita akan melakukan sinkoronisasi draft untuk peta jalan dini dengan draft UU Sisdiknas,” tutur dia.
“PJP ini akan jadi bahan acuan kita untuk melangkah ke depan termasuk tentunya dalam hal melakukan revisi UU Sisdiknas yang akan kita lakukan,” sambungnya.
Baca Juga: Banyak Pemula Kejeblos Main Saham, DPR Minta BEI dan OJK Rajin Edukasi
Baca Juga: Pernyataan Nadiem Soal Polemik Jilbab Lukai Dunia Pendidikan
Adapun naskah PJP ini, kata Iwan, pihaknya akan menyelesaikannya antara bulan Mei hingga Oktober 2021. Iwan juga menambahkan PJP akan dijadikan Peraturan Presiden (Perpres).
“Kita akan mengusulkan jadi Perpres, karena akan ada kebijakan yang melibatkan kementerian dan lembaga dan juga pemerintah daerah,” pungkas dia.
KalbarOnline.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang menyusun revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril mengatakan, draf revisi UU tersebut ditargetkan akan keluar sekitar akhir tahun.
“November 2021 sudah ada draf perubahan UU Sisdiknas,” ungkapnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI secara daring, Rabu (27/1).
Revisi UU Sisdiknas itu juga akan disinkronkan dengan Peta Jalan Pendidikan (PJP) Indonesia 2020-2035. Sinkronisasi ini dilakukan untuk menentukan langkah pendidikan Indonesia ke depan.
“Kita akan melakukan sinkoronisasi draft untuk peta jalan dini dengan draft UU Sisdiknas,” tutur dia.
“PJP ini akan jadi bahan acuan kita untuk melangkah ke depan termasuk tentunya dalam hal melakukan revisi UU Sisdiknas yang akan kita lakukan,” sambungnya.
Baca Juga: Banyak Pemula Kejeblos Main Saham, DPR Minta BEI dan OJK Rajin Edukasi
Baca Juga: Pernyataan Nadiem Soal Polemik Jilbab Lukai Dunia Pendidikan
Adapun naskah PJP ini, kata Iwan, pihaknya akan menyelesaikannya antara bulan Mei hingga Oktober 2021. Iwan juga menambahkan PJP akan dijadikan Peraturan Presiden (Perpres).
“Kita akan mengusulkan jadi Perpres, karena akan ada kebijakan yang melibatkan kementerian dan lembaga dan juga pemerintah daerah,” pungkas dia.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini