Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 05 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan mengutus para menteri luar negeri mereka untuk membahas konflik kudeta militer di Myanmar. Nantinya, para menteri luar negeri tersebut akan berbicara dengan Ketua ASEAN untuk membahas serius dampak konflik Myanmar di tingkat Asia Tenggara.
“Kita minta dua menteri luar negeri untuk berbicara dengan Ketua ASEAN guna menginisiasi pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar,” ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/2).
Jokowi mengaku prihatin dengan kondisi Myanmar saat ini. “Kita prihatin dengan perkembangan politik di Myanmar dan kita berharap perbedaan politik itu dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku dan untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN,” kata Jokowi.
Sementara itu, PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengakui bahwa menteri luar negeri dari Indonesia dan Malaysia memang perlu berbicara ke Ketua ASEAN terkait konflik di Myanmar ini.
“Saya sangat setuju jika kedua menteri luar negeri diberikan mandat untuk mencapai kesepakatan terkait penanganan Myanmar,” tuturnya.
Adapun, kudeta di Myanmar ini didasari pada klaim militer tentang adanya kecurangan daftar pemilih dalam pemungutan suara, meskipun komisi pemilihan mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Kudeta tersebut terjadi karena kegagalan pemerintah untuk menindaklanjuti tuduhan kecurangan tersebut. Militer juga mengatakan pemerintah gagal untuk menunda pemilihan karena pandemi virus Korona.
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan mengutus para menteri luar negeri mereka untuk membahas konflik kudeta militer di Myanmar. Nantinya, para menteri luar negeri tersebut akan berbicara dengan Ketua ASEAN untuk membahas serius dampak konflik Myanmar di tingkat Asia Tenggara.
“Kita minta dua menteri luar negeri untuk berbicara dengan Ketua ASEAN guna menginisiasi pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar,” ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/2).
Jokowi mengaku prihatin dengan kondisi Myanmar saat ini. “Kita prihatin dengan perkembangan politik di Myanmar dan kita berharap perbedaan politik itu dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku dan untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN,” kata Jokowi.
Sementara itu, PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengakui bahwa menteri luar negeri dari Indonesia dan Malaysia memang perlu berbicara ke Ketua ASEAN terkait konflik di Myanmar ini.
“Saya sangat setuju jika kedua menteri luar negeri diberikan mandat untuk mencapai kesepakatan terkait penanganan Myanmar,” tuturnya.
Adapun, kudeta di Myanmar ini didasari pada klaim militer tentang adanya kecurangan daftar pemilih dalam pemungutan suara, meskipun komisi pemilihan mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Kudeta tersebut terjadi karena kegagalan pemerintah untuk menindaklanjuti tuduhan kecurangan tersebut. Militer juga mengatakan pemerintah gagal untuk menunda pemilihan karena pandemi virus Korona.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini