Cuaca Masih Ekstrem, Jalur Kereta Api Lumpuh, Bandara Pulih

KalbarOnline.com – Hujan deras yang melanda sebagian wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. Kota Semarang adalah salah satu yang terdampak paling parah.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Kepala Stasiun Klimatologi Semarang Sukasno pada Sabtu lalu menyatakan telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada 6 Februari pukul 01.30 dan telah di-update pukul 05.20.

”Kota Semarang menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam peringatan dini tersebut,’’ katanya.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachry Radjab mengungkapkan, curah hujan ekstrem bisa saja terjadi pada puncak musim hujan. Di wilayah langit Jawa sendiri, BMKG belum melihat fenomena atmosfer yang khusus. ”Tapi, dalam skala lokal memang kondisi udaranya labil, banyak pertumbuhan awan konvektif (kumulonimbus,Red),” kata Fachry kemarin (7/2).

Berdasar analisis terbaru, BMKG memperpanjang peringatan dini hujan lebat hingga sepekan ke depan untuk wilayah Jawa Tengah. Setidaknya hingga 9 Februari, empat wilayah, yakni Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, dan Batang, berstatus siaga. Wilayah lain di Jawa Tengah dan Jogjakarta berstatus waspada.

Sementara itu, banjir menyebabkan simpul-simpul transportasi di Semarang seperti bandara, stasiun, dan pelabuhan tidak dapat beroperasi optimal.

Meski sempat tergenang pada Sabtu, Bandara Ahmad Yani, Semarang, kemarin sudah dibuka. ’’Minggu pagi ini sudah bisa digunakan dengan catatan tertentu. Karena itu, saya ingin mengecek kondisi terkini di bandara, stasiun, dan pelabuhan,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang langsung bertolak ke Semarang.

Terminal penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas juga dikabarkan sempat terendam pada Sabtu pagi. Namun, berdasar laporan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan KSOP Semarang, genangan di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas kemarin mulai surut. KSOP Semarang telah menyiagakan pompa untuk menyedot genangan air.

Baca Juga :  Dikbud Kalbar Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Lewat Karnaval Budaya Khatulistiwa

Menhub Budi langsung menggelar pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Bandara Ahmad Yani, Semarang, kemarin. Agendanya membahas rencana penanggulangan banjir yang mengganggu bandara dan stasiun.

Menhub menjelaskan, PT Angkasa Pura I akan melakukan langkah-langkah konkret. Antara lain, menginventarisasi sistem pengendalian air, mengoptimalkan saluran pipa, menambah kapasitas pompa air, dan mengoptimalkan tanggul di bandara.

Sehari sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memerintahkan semua pompa dioperasikan. Menurut Basuki, ada limpahan air ke Kota Semarang akibat luapan Kali Beringin Mangkang dan Kali Plumbon Kaligawe. Itu merupakan dampak siklus hujan lebat 50 tahunan. ’’Pada saat bersamaan, tinggi air pasang pun mencapai 1,4 meter,’’ ujar Basuki. Dia akan memaksimalkan seluruh pompa air yang dikelola Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga memerintahkan supaya semua pompa air dioptimalkan. Selain itu, masyarakat diminta waspada karena hujan masih berintensitas tinggi. Ganjar menyampaikan hal tersebut saat meninjau Stasiun Tawang kemarin. ”Kira-kira sampai kapan, kurang lebih semingguan. Kita harus siap-siap. Curah hujan yang tinggi memang harus direspons dengan kapasitas pompa-pompa yang ada,” ungkapnya seperti dilansir Jawa Pos Radar Semarang. Ganjar mengaku telah meminta kepada menteri PUPR agar kapasitas pompa ditambah.

Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro mengatakan, di Stasiun Tawang terdapat empat pompa besar dan lima pompa kecil. Pompa-pompa tersebut berfungsi menyedot banjir di Stasiun Tawang. ”Tetapi, memang masih seperti ini kondisinya karena jalan raya masih tergenang,” katanya.

Baca Juga :  Ridwan Kamil Surati Ganjar Ajak Manfaatkan Layanan Kargo Kertajati

Baca juga: Jalur Pantura Lumpuh, KA Dialihkan Lewat Jogja

Akibat banjir tersebut, Stasiun Tawang belum bisa dioperasikan. Sebab, genangan di perlintasan Kaligawe Km 2+700 hingga 3+100 atau yang mengarah ke Surabaya masih setinggi 38 sentimeter. ”Tetapi, untuk wilayah barat masih normal operasinya,” ucap dia.

Penumpang yang sudah memegang tiket tujuan Surabaya, terang Krisbiyantoro, akan dialihkan. Para penumpang bisa berangkat dari Stasiun Brumbung, Mranggen, Kabupaten Demak. ”Penumpang bisa naik dari Stasiun Poncol dan akan dioper menggunakan bus menuju Stasiun Brumbung, kemudian naik kereta api tujuan Surabaya,” katanya.

Banjir Jombang Mulai Surut

SETINGGI DADA: Banjir yang menggenangi enam desa di Bandarkedungmulyo, Jombang, hingga kemarin belum surut. Jumlah pengungsi diperkirakan lebih dari 2 ribu orang. (ACHMAD/JAWA POS RADAR JOMBANG)

Jalan nasional Jombang–Kertosono kembali dibuka kemarin. Sebab, banjir yang sebelumnya menggenangi sekitar 500 meter ruas Jalan Raya Bandarkedungmulyo telah surut. Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho kepada Jawa Pos Radar Jombang menjelaskan, arus lalu lintas berangsur normal. ”Tapi, tetap kita pantau. Misal air naik lagi, tentu kita lakukan rekayasa lagi,” tegasnya. Di sebagian ruas, khususnya bahu jalan, memang masih ada sedikit genangan air. ”Sekarang masalah muncul. Kondisi permukaan jalan banyak lubang. Sehingga cukup membahayakan pengguna jalan,” terangnya. Pihaknya berharap, kerusakan aspal jalan pascabanjir segera mendapat penanganan dari pihak terkait.

Pantauan di lokasi kemarin, warga memasang potongan pohon dan kayu seadanya untuk menandai jalan yang rusak. Para pengguna jalan terlihat mengurangi kecepatan saat melintasi titik bekas genangan. Akibatnya, arus lalu lintas sedikit tersendat.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment