Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 08 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Afrika Selatan bakal menunda peluncuran vaksin AstraZeneca yang sebelumnya direncanakan dimulai dalam beberapa hari mendatang. Negara itu ragu terkait kemanjuran vaksin AstraZeneca karena setelah data uji coba menunjukkan suntikan itu tidak manjur melawan strain baru virus Korona yakni B.1.351.
Data awal dari studi Universitas Oxford menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca hanya menawarkan perlindungan minimal terhadap penyakit ringan yang disebabkan oleh varian virus Korona di Afrika Selatan. Hanya saja, penelitian hanya melibatkan 2.000 orang dengan usia rata-rata 31 tahun.
Peneliti utama vaksin Sarah Gilbert mengatakan perusahaan diharapkan memiliki suntikan yang sudah dimodifikasi untuk mengatasi varian virus Korona Afrika Selatan. Meski demikian, vaksin itu diyakini masih akan melindungi seseorang dari penyakit parah.
Baca juga: Ahli Singapura Sebut Efek Samping jadi Bukti Vaksin Covid-19 Bekerja
Pejabat kesehatan masyarakat prihatin tentang varian Afrika Selatan karena mengandung mutasi protein spike karakteristik virus, yang ditargetkan oleh vaksin saat ini. Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize, mengatakan masih banyak hal yang perlu ditinjau soal vaksin. Negara itu awalnya menerima 1 juta dosis minggu lalu dan sebetulnya akan mulai menginokulasi populasi dalam beberapa hari mendatang.
Di satu sisi, AstraZeneca menegaskan bahwa kemanjuran vaksin mereka masih bisa melindungi seseorang dari kondisi yang parah. “Kami yakin vaksin masih akan melindungi dari penyakit parah, karena aktivitas antibodi penetral setara dengan vaksin Covid-19 lain yang telah menunjukkan aktivitas melawan penyakit yang lebih parah, terutama ketika interval pemberian dosis dioptimalkan hingga 8 hingga 12 minggu,” sebut pihak AstraZeneca seperti dilansir abc.net.au.
Menanggapi laporan tersebut, Menteri Kesehatan Federal Australia Greg Hunt mengatakan kepada stasiun radio Sydney 2GB bahwa dia tidak khawatir tentang efektivitas suntikan AstraZeneca. “Apa yang kami lihat adalah data tambahan yang keluar dari Inggris baru-baru ini, saya berbicara dengan sekretaris kesehatan Inggris dalam beberapa hari terakhir,” katanya.
Lebih dari 100 kasus varian virus Korona Afrika Selatan juga ditemukan di Inggris. Namun, varian di Inggris berbeda dengan varian di Afrika Selatan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Afrika Selatan bakal menunda peluncuran vaksin AstraZeneca yang sebelumnya direncanakan dimulai dalam beberapa hari mendatang. Negara itu ragu terkait kemanjuran vaksin AstraZeneca karena setelah data uji coba menunjukkan suntikan itu tidak manjur melawan strain baru virus Korona yakni B.1.351.
Data awal dari studi Universitas Oxford menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca hanya menawarkan perlindungan minimal terhadap penyakit ringan yang disebabkan oleh varian virus Korona di Afrika Selatan. Hanya saja, penelitian hanya melibatkan 2.000 orang dengan usia rata-rata 31 tahun.
Peneliti utama vaksin Sarah Gilbert mengatakan perusahaan diharapkan memiliki suntikan yang sudah dimodifikasi untuk mengatasi varian virus Korona Afrika Selatan. Meski demikian, vaksin itu diyakini masih akan melindungi seseorang dari penyakit parah.
Baca juga: Ahli Singapura Sebut Efek Samping jadi Bukti Vaksin Covid-19 Bekerja
Pejabat kesehatan masyarakat prihatin tentang varian Afrika Selatan karena mengandung mutasi protein spike karakteristik virus, yang ditargetkan oleh vaksin saat ini. Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize, mengatakan masih banyak hal yang perlu ditinjau soal vaksin. Negara itu awalnya menerima 1 juta dosis minggu lalu dan sebetulnya akan mulai menginokulasi populasi dalam beberapa hari mendatang.
Di satu sisi, AstraZeneca menegaskan bahwa kemanjuran vaksin mereka masih bisa melindungi seseorang dari kondisi yang parah. “Kami yakin vaksin masih akan melindungi dari penyakit parah, karena aktivitas antibodi penetral setara dengan vaksin Covid-19 lain yang telah menunjukkan aktivitas melawan penyakit yang lebih parah, terutama ketika interval pemberian dosis dioptimalkan hingga 8 hingga 12 minggu,” sebut pihak AstraZeneca seperti dilansir abc.net.au.
Menanggapi laporan tersebut, Menteri Kesehatan Federal Australia Greg Hunt mengatakan kepada stasiun radio Sydney 2GB bahwa dia tidak khawatir tentang efektivitas suntikan AstraZeneca. “Apa yang kami lihat adalah data tambahan yang keluar dari Inggris baru-baru ini, saya berbicara dengan sekretaris kesehatan Inggris dalam beberapa hari terakhir,” katanya.
Lebih dari 100 kasus varian virus Korona Afrika Selatan juga ditemukan di Inggris. Namun, varian di Inggris berbeda dengan varian di Afrika Selatan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini