Sentil Kayong Utara, Apresiasi Ketapang
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyentil sejumlah daerah di provinsi tersebut yang menurutnya benar-benar tak serius dalam menangani Covid. Dirinya ingin Pemerintah Daerah benar-benar fokus menangani Covid-19 agar tak menyesal di kemudian hari.
“Saya melihat beberapa daerah seperti Kayong Utara ini dari dulu, saya mungkin minta ambil alih dari Kodim dan Polres Kayong Utara, karena mereka (Pemerintah Kabupaten Kayong Utara) ini tidak punya alat (PCR), tapi tidak kirim sampel swab juga ke kita. Tidak mungkin tidak ada kasus di sana, kan bahaya kalau nanti kasusnya tahu-tahu sudah bergejala, rumah sakit mereka juga tidak siap, itu bahaya. Jadi Pak Bupati berhenti dulu kegiatan yang lain-lain, tangani covid,” pesannya.
Kalbar, dikatakan Midji, mengalami peningkatan kasus yang signifikan. Selain terjadi peningkatan jumlah kasus positif aktif, juga terjadi peningkatan kasus kematian. Bahkan meningkat dua kali lipat. Juga dibarengi peningkatan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit akibat terjangkit corona.
“Kondisi Kalbar dibandingkan dengan satu bulan yang lalu, sudah ada peningkatan dua kali lipat yang meninggal. Kasus meningkat sekitar 50 persen, biasanya angka positif aktif itu kurang lebih di bawah 500, sekarang itu sudah hampir 1.000, artinya masa orang sembuh itu semakin lama. Rumah sakit yang awalnya sudah turun bahkan di bawah 20 persen, sekarang sudah 47 persen (orang) yang ada di rumah sakit,” kata Midji.
Untuk itu, dia meminta seluruh Pemerintah Daerah tingkat II di Kalbar rutin mengirim sampel swab untuk diperiksakan di Laboratorium milik Pemerintah Provinsi Kalbar sebagai upaya menelusuri (tracing) atau memetakan kasus Covid-19 di daerah masing-masing agar dapat dikendalikan.
“Ketapang sudah mulai ada penurunan (kasus), tapi saya minta Pak Bupati tetap kirim swab sebanyak-banyaknya, bagus terus lakukan tracing. Landak tetap masih tinggi, tapi mereka tetap lakukan tracing dan testing, hanya tingkat fatalnya tidak terlalu,” tandasnya.
“Saya apresiasi Ketapang yang sekarang banyak sekali ngirim swab ke kita, kemudian Landak. Bengkayang ini mulai lalai lagi. Sambas saya sudah angkat tangan, capek ngomong, mungkin karena sudah tidak efektif pemerintah di sana. Tinggal satu bulan lagi Bupatinya. Tapi kan tak boleh gitu, kasihan masyarakatnya. Jangan Bupati merasa abisnya Juni lalu ogah-ogahan, tidak bisa begitu, tanggung jawab dia itu sampai Juni. Sudahlah, besar hati lah, besar hati untuk laksanakan tugas pemerintahan, jangan merasa tidak terpilih lagi, lalu ogah-ogahan. Tidak boleh begitu,” pungkasnya.
Comment