Wabup Wahyudi Sebut Ikan Entukan Potensi Ekonomi Warga Embaloh
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat menyebutkan bahwa Ikan Entukan merupakan salah satu potensi perekonomian yang bisa digarap oleh masyarakat di Desa Nanga Embaloh, Kecamatan Embaloh Hilir. Berdasarkan informasi yang diterimanya, baru-baru ini warga setempat melakukan panen Ikan Entukan, salah satu ikan air tawar yang gemar dikonsumsi warga.
“Panen ikan kemaren saya dengar informasinya lumayan banyak, sekitar enam sampai tujuh ton. Semoga ini bisa mengangkat perekonomian masyarakat di desa tersebut,” ucapnya, (7/6/2021).
Menurut dia, Ikan Entukan cukup banyak manfaatnya. Selain itu, ikan tersebut bisa diolah menjadi kerupuk basah atau olahan lainnya. Ditambah rasanya yang juga enak.
“Ikan ini biasa saya konsumsi dalam bentuk kerupuk basah. Lebih enak lagi Ikan Entukan ini kalau bisa dipresto,” ujarnya.
Wabup berharap, masyarakat setempat bisa mengelola ikan entukan menjadi pendapatan masyarakat sehingga menumbuhkan perekonomian di Desa Nanga Embaloh. Wabup juga berpesan kepada masyarkat untuk tetap menjaga danau atau sungai agar tetap lestari agar tetap bisa menghasilkan ikan untuk kebutuhan masyarakat.
“Tinggal diatur cara pengolahannya, yang pasti untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Sementara Kasi Pemberdayaan Nelayan Kecil, Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, Harti Sunthari menuturkan, panen Ikan Entukan yang jadi perhatian masyarakat itu ada di danau baru Desa Nanga Embaloh. Danau tersebut dilindungi secara adat namun belum ditetapkan dengan SK Bupati.
Terkait dengan pengelolaan danau lindung di Kapuas Hulu, kata Harti, ada beberapa yang memang ditutup semua atau dilindungi semua. Namun ada pula danau lindung yang pakai zonasi, yaitu zonasi inti atau zonasi lindung dan zona pemanfaatan atau zonasi ekonomi.
“Zonasi inti atau lindung itu yang tujuanny untuk pelestarian untuk berkembang biak ikan ikan endemik, kalau zonasi ekonomi itu yg dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan desa macam-macam kebutuhannya,” kata dia.
Harti menyampaikan, kalau untuk zonasi yang dipanen itu adalah zonasi ekonomi, artinya zonasi yang boleh dimanfaatkan yang kemudian diatur dengan kearifan lokal, hasil dari pada panen tersebut, untuk kebutuhan desa.
“Misalnya apa yang dibutuhkan desa, misalnya seperti di Empangau bisa mendirikan sekolah, perumahan untuk guru dan macam-macam lainnya. Hal-hal seperti inilah yang kami dari Dinas Perikanan inginkan,” kata Harti.
“Apabila ada sumber daya, setiap desa yang memiliki danau yang tidak difungsikan atau sudah difungsikan memang sebaiknya dijadikan konsep danau lindung,” timpalnya.
Harti menyampaikan, perkiraan sementara jumlah panen ikan di danau lindung adat baru, Desa Nanga Embaloh, Kecamatan Embaloh Hilir sebanyak enam sampai tujuh ton.
“Belum ada data pasti karena belum ada laporan dari kadesnya. Hanya saja mereka memastikan sekitar itu, kenapa belum pasti karena pada hari minggu ikan masih ada dalam jermal dan menungu pembelinya dari Jongkong. Ikan entukan memang paling banyak di danau-danau, selain ikan biawan,” pungkasnya.
Comment