Kemenperin dan Komisi VII DRP RI Beri Pelatihan Wirausaha Baru IKM
Dukung Pertumbuhan Ekonomi
KalbarOnline, Pontianak – Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, bersinergi bersama Komisi VII DPR RI dan Pemerintah Kota Pontianak memberikan bimbingan teknis (bimtek) atau pelatihan Penumbuhan Wirausaha Baru (WUB) Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Acara yang diselenggarakan di Hotel Kapuas Palace pada 14-17 November 2021 ini diikuti oleh 200 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Kota Pontianak. Para peserta akan diberi bimbingan dan pelatihan produksi berbagai komoditi IKM. Mulai dari pakaian jadi, kerajinan, konveksi, service elektronik hingga perbengkelan.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan E. Ratna Utarianingrum mengatakan, berdasarkan data dari BPS tahun 2020, Kota Pontianak memiliki angkatan kerja berjumlah 302.735 orang. Yang mana dari angka tersebut, sebanyak 265.330 orang saat ini dalam kondisi bekerja.
“Sehingga saat ini pemerintah harus mendukung berkembangnya para pelaku usaha yang mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya agar jumlah angkatan kerja yang ada dapat terserap dengan maksimal,” kata Ratna saat pembukaan Bimtek WUB IKM.
Ratna juga menyampaikan bahwa IKM memiliki posisi yang strategis dalam meningkatkan perekonomian dan memiliki kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja serta pemerataan kesejahteraan masyarakat.
“Penumbuhan populasi IKM perlu dilakukan sebagai upaya dalam memenuhi potensi peningkatan permintaan akan produk IKM. Cara yang dapat dilakukan antara lain menumbuhkan Wirausaha Baru dan pengembangan daya saing produk IKM yang sudah ada selama ini,” tambah Ratna.
Kementerian Perindustrian, kata dia, juga mengimbau kepada para pelaku IKM untuk dapat menjaga eksistensinya meskipun di masa pandemi seperti sekarang.
“Di masa pandemi ini, kami selalu mengimbau kepada para pelaku usaha khususnya para pelaku industri kecil dan menengah untuk terus menjalankan kegiatan bisnisnya, meskipun di masa ini merupakan momen yang sulit bagi sebagian besar pelaku industri,” ungkap Ratna.
Saat ini, kebutuhan masyarakat telah berubah. Kondisi pasar juga sudah berbeda dibanding sebelum masa pandemi. Sehingga kata dia, pihaknya juga telah melaksanakan berbagai pelatihan baik yang bersifat online maupun offline.
Ini semua agar para pelaku usaha khususnya IKM untuk berbagi kiat dan strategi dalam menjalankan bisnis di masa pandemi.
“Kami mengharapkan kepada seluruh peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan serta dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya,” harapnya.
Ratna juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Komisi VII DPR RI dan Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan yang telah bersinergi menyeleggarakan kegiatan Bimtek Penumbuhan WUB di Kota Pontianak.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman mengatakan, mulai sekarang sudah seharusnha lebih memikirkan hal substansi bukan hanya sekadar memberi. Dia menganalogikan prinsip dasarnya adalah memberikan kail kepada masyarakat.
“Kail itu berupa program, berupa pelatihan keilmuan tentang bidang-bidang yang sudah ditekuni atau yang belum ditekuni masyarakat,” katanya.
Menurut Legislator Dapil Kalbar I ini, pelatihan yang diberikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bukan hanya sekedar memberikan ikan saja.
“Karena selama ini kita terjebak, jikalau kepada masyarakat itu kita harus memberikan bantuan,” ujarnya.
Namun demikian, sambung Ketua DPD Partai Golkar Kalbar ini, bantuan langsung tunai memang tetap diberikan. Tetapi masyarakat juga harus diberikan pengengtuhan penambahan skil atau diberikan keilmuan terkait hal-hal yang bisa membuatnya berkarya.
“Sehingga bisa mengabdi, bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat memperkerjakan komunitas di sekeliling mereka,” kata Maman.
Jadi, kata dia, spirit tersebut harus dijadikan semangat terlebih dahulu. Bentuk implementasi dari semangat itu adalah Pelatihan Kewirausahaan Baru, Industri Kecil Menengah (IKM) ini. Yang mana pelatihan ini memang menjadi salah satu program unggulan Kemenperin RI.
“Pelatihan ini kita harapkan bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Akan ada kurang lebih 10 pelatihan mulai dari bengkel las, AC, barista, olahan ikan, olahan konveksi, dan segala macam,” kata dia.
Sasarannya, kata Maman, adalah kepada industri kecil menengah. Hal tersebut supaya dapat mendorong masyarakat IKM untuk dinaikkan ke industri kecil menengah.
“Dari IKM mau kita pertahankan dan kalau bisa kita dorong untuk naik lagi. Kita akan monitor, seperti apa perkembangannya,” kata dia.
Dalam pelatihan ini, dijelaskan Maman, akan membagi beberapa kelompok. Sehingga dari 200 orang peserta pelatihan akan dibentuk menjadi 10 kelompok. Per kelompok tersebut akan ada koordinator yang akan selalu pihaknya monitoring.
“Dalam arti begini, karena program seperti ini jika tidak segera kita kawal, monitoring, rawat, pasti akan menguap. Sehingga program ini menjadi penting dan tak kalah penting adalah monitoring dan pendampingan paska program ini,” ujarnya.
Harapannya, kata Maman, pelatihan ini sebagai pondasi tiang pengaman paska pandemi. Dari satu sisi, juga sejalan dengan program Kementerian Perekonomian, Airlangga Hartarto.
“Kemudian ada kami dari pimpinan Komisi VII DPR RI yang harus mendukung penguatan ekonomi, pondasi ekonomi masyarakat ke bawah,” tutupnya. (*)
Comment