Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 19 September 2020 |
KalbarOnline.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mendorong pasar domestik untuk industri baja nasional. Saat ini kebijakan untuk mendorong demand terhadap pasar domestik itu tengah dirumuskan.
“Kebijakan-kebijakan tersebut dirumuskan untuk memberikan jaminan dan kesempatan bagi industri baja nasional, khususnya industri baja. Supaya, dapat bersaing di pasar domestik maupun ekspor,” ujar Dirjen ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier kepada KalbarOnline.com, Sabtu (19/9).
Oleh sebab itu, dia mendorong bahan baku baja dalam negeri dapat mendukung proyek strategis nasional atau konstruksi nasional yang sedang digalakkan pemerintah.
Sebelumnya belum lama ini, Taufiek Bawazier melepas ekspor 1.200 ton baja produksi PT Tata Metal Lestari. Baja tersebut diekspor ke Pakistan dan Thailand.
Langkah mendorong pasar domestik itu diapresiasi Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi). Sekjen Gapensi Andi Rukman N. Karumpa mengatakan, masih ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah dalam meningkatkan permintaan dalam negeri. Di antaranya melakukan relaksasi pada beberapa regulasi. Contohnya, Permen PUPR Nomor 403 Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.
“Karena baja ringan sudah sesuai dengan kebutuhan. Jadi bisa saja menggunakan baja tulangan atau baja ringan. Jadi situasional, tergantung dari situasi, kondisi daerah,” terang Andi lagi.
Andi mengakui saat ini banyak pelaku konstruksi khususnya di sektor perumahan. Di antaranya dari produksi PT Tatalogam Group.
“Logam bisa dimanfaatkan untuk hunian tetap mengingat banyaknya kejadian bencana di seluruh Indonesia sehingga dibutuhkan kecepatan dalam pembangunan perumahan,” ujarnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mendorong pasar domestik untuk industri baja nasional. Saat ini kebijakan untuk mendorong demand terhadap pasar domestik itu tengah dirumuskan.
“Kebijakan-kebijakan tersebut dirumuskan untuk memberikan jaminan dan kesempatan bagi industri baja nasional, khususnya industri baja. Supaya, dapat bersaing di pasar domestik maupun ekspor,” ujar Dirjen ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier kepada KalbarOnline.com, Sabtu (19/9).
Oleh sebab itu, dia mendorong bahan baku baja dalam negeri dapat mendukung proyek strategis nasional atau konstruksi nasional yang sedang digalakkan pemerintah.
Sebelumnya belum lama ini, Taufiek Bawazier melepas ekspor 1.200 ton baja produksi PT Tata Metal Lestari. Baja tersebut diekspor ke Pakistan dan Thailand.
Langkah mendorong pasar domestik itu diapresiasi Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi). Sekjen Gapensi Andi Rukman N. Karumpa mengatakan, masih ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah dalam meningkatkan permintaan dalam negeri. Di antaranya melakukan relaksasi pada beberapa regulasi. Contohnya, Permen PUPR Nomor 403 Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.
“Karena baja ringan sudah sesuai dengan kebutuhan. Jadi bisa saja menggunakan baja tulangan atau baja ringan. Jadi situasional, tergantung dari situasi, kondisi daerah,” terang Andi lagi.
Andi mengakui saat ini banyak pelaku konstruksi khususnya di sektor perumahan. Di antaranya dari produksi PT Tatalogam Group.
“Logam bisa dimanfaatkan untuk hunian tetap mengingat banyaknya kejadian bencana di seluruh Indonesia sehingga dibutuhkan kecepatan dalam pembangunan perumahan,” ujarnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini