Midji Pastikan Tak Akan Koordinir Bantuan Banjir dari Perusahaan Sawit: Distribusikan Sendiri
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji memastikan tak akan mengkoordinir bantuan dari perusahaan perkebunan sawit untuk korban banjir. Hal itu disampaikannya kepada wartawan saat ditemui di Pendopo Gubernur Kalbar, Senin kemarin.
“Kemarin mereka bawa satu tronton bantuan ke sini, saya bilang silakan distribusikan sendiri. Kami (Pemprov) tidak mau mendistribusikan bantuan dari perkebunan, silakan mereka distribusikan sendirilah. Kita mengkoordinir yang lain saja. Jadi biar mereka sadar karena mereka punya tanggungjawab itu,” katanya.
Sejatinya, kata Midji, tujuan awal pihaknya mengumpulkan para pengusaha sawit beberapa waktu murni untuk menggalang bantuan untuk korban banjir. Sebab menurut Midji, di saat seperti inilah momentum menunjukan kepedulian terhadap masyarakat, sehingga perusahaan perkebunan sawit tak melulu dianggap sebagai pihak yang dipersalahkan.
“Tapi faktanya memang mereka harus disalahkan. Mereka ini alasannya itu yang saya tak terima. Dua alasan mereka yang tak bisa saya terima. Alasan pertama, perusahaan mereka tak ada di tempat banjir, apakah pantas ngomong seperti itu,” katanya.
“Alasan kedua, saat undangan itu kita minta yang hadir adalah orang yang bisa membuat keputusan atau menyampaikan keputusan. Tapi jawaban mereka, mohon maaf pak kami harus minta petunjuk atasan dulu. Lalu ngapain datang? Jadi perkebunan itu selama ini berpikir seperti kalau kita (Pemerintah) mau meras mereka, mau minta-minta sama mereka,” katanya lagi.
Midji pun menantang pihak perusahaan perkebunan untuk bicara terbuka ke publik, apakah dirinya pernah menerima uang dari pihak perkebunan atau sebagainya.
“Tanya saja, perkebunan mana yang pernah kasih uang ke saya? Tanya saja mereka dan ngomong saja mereka. Ada yang ngomong perkebunan mau buka-bukaan. Saya bilang buka saja. Buka. Yang mana. Perusahaan sawit mana yang pernah ngantar (uang) ke saya. Saya tak perlu mereka,” katanya tegas.
“Tapi mereka harus sadar dengan keberadaan mereka juga. CSR-nya kan ada. Kenapa tidak peduli dengan masyarakat. Tapi belakanganlah kita bicara soal kontribusi sawit karena banjir. Tapi anak kecil, anak TK, solidaritasnya saja ada. Masa perusahaan sawit tidak,” katanya lagi.
Atas dasar itu Midji enggan mengkoordinir bantuan dari pihak perkebunan untuk korban banjir di wilayah hulu Kalbar.
“Sekarang biar saja mereka bagikan sendiri. Ada juga yang sudah bagikan langsung ke Dinas Pangan. Tapi saya senyum-senyum saja baca beritanya. Ada perusahaan A bagikan 50 paket, buat apa tuh. Paling nilainya satu paket 50 ribu. 50 paket baru 2,5 juta. Tapi kalau orang mau nyumbang tak apalah. Tapi kan tak wajar juga. Itu tinggal kita doajan saja-lah,” katanya.
Comment