Sutarmidji Jadikan Galeri Hasil Hutan Objek Wisata Olahraga dan Edukasi
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, Galeri Hasil Hutan nantinya akan diintegrasikan dengan jogging track yang akan dibangun di depan Pendopo Gubernur. Galeri Hasil Hutan itu diharapkan dapat menjadi objek wisata olahraga dan wisata edukasi.
“Jogging track itu untuk usia 50 tahun ke atas. Di situ nanti dia sambil jogging tapi otak berkerja. Setelah panas-panas di depan pendopo, karena pohon pelindung belum ada, nanti masyarakat bisa masuk ke hutan kota untuk pendinginan nanti sekaligus bisa santai di Galeri Hasil Hutan. Sehingga ada objek olahraga sambil berwisata ilmu,” kata Midji usai meresmikan Galeri Hasil Hutan, Jumat kemarin.
Di depan Pendopo itu nantinya juga akan ditanami beragam pohon seperti pohon belian, bengkirai dan sebagainya.
“Agar nanti bisa menjadi tempat edukasi bagi masyarakat dan anak-anak. Kalau orang-orang daerah pasti kenal kayu belian akan tetapi warga di Kota Pontianak kadang tidak kenal,” kata Midji.
Hal senada turut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan Provinsi Kalbar Adi Yani. Nantinya, kata dia, di komplek Galeri Hasil Hutan itu akan dilengkapi jogging track yang representatif dan terintegrasi dengan jogging track di depan Pendopo Gubernur.
“Nanti masyarakat setelah berolahraga di depan Pendopo bisa masuk ke jogging track di hutan kota, kemudian bisa melihat produk-produk yang ditampilkan di Galeri Hasil Hutan sambil ngopi dan sebagainya,” kata Adi Yani.
Galeri Hasil Hutan itu, kata Adi Yani, merupakan wadah edukasi, promosi, dan sumber data informasi tentang kehutanan di Kalbar.
“Keberadaan Galeri Hasil Hutan ini akan menjadi wadah promosi produk hasil hutan Kalbar, baik hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti kratom, madu, sepang, dan produk-produk lainnya, baik produk hutan dan kerajinan tangan seperti tikar dan sebagainya,” kata dia.
Selain itu, areal galeri tersebut juga akan dipadukan dengan lintasan jogging dan taman serta akan dilengkapi dengan arboretum tanaman khas atau endemik Kalbar seperti anggrek dan sebagainya.
“Sehingga lengkaplah areal galeri ini untuk edukasi, promosi dan informasi tentang kehutanan di Kalbar,” kata dia.
Sejatinya, pembangunan Galeri Hasil Hutan yang bersumber dari dana Asian Development Bank melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan senilai Rp1,4 miliar itu akan dibangun di Kabupaten Sintang atau Kabupaten Kapuas Hulu. Namun berdasarkan pertimbangan dan diskusi dengan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka dipilihlah lokasi di ibu kota provinsi.
“Karena jika berada di kabupaten maka tidak akan terfokus untuk se-Provinsi Kalbar. Di mana sejatinya Kalbar memiliki banyak produk hasil perhutanan sosial,” kata dia.
Pada saat penentuan lokasi pembangunan pun pihaknya sempat dibuat kebingungan. Di mana awalnya pembangunan galeri tersebut diarahkan untuk dibangun di Universitas Tanjungpura.
“Untan memiliki hutan yang luas namun menghadapi kendala sarana dan prasarana yang belum memadai. Akhirnya disurvei bekas Kantor DLH Provinsi Kalbar di Jalan Sutoyo, namun menghadapi kendala banjir dan tidak ada pengembangan. Lalu atas saran Pak Gubernur maka dibangun di Hutan Kota. Persis di komplek Pendopo Gubernur,” tutupnya.
Sementara Kepala Balai Pengelola[1]an Hutan Produksi (BPHP) Wilayah VIII Pontianak Ade Mukadi mengatakan, pembangunan galeri tersebut merupakan suatu komitmen KLHK dalam rangka pemberdayaan masyarakat yaitu sebagai rumah berbagi produk masyarakat yang merupakan binaan KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan).
“Galeri Hasil Hutan di Kalbar ini merupakan satu-satunya galeri yang paling besar di Indonesia. Karena di provinsi lain belum ada dan kemungkinan menyusul. Galeri ini juga bisa jadi ikon Kalbar dan cikal bakal galeri hasil hutan sekaligus contoh bagi provinsi yang lain,” kata dia.
Comment