Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 13 Februari 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Keberadaan masjid sangat dibutuhkan terutama bagi umat Islam. Selain sebagai sarana untuk beribadah, masjid juga mempunyai fungsi sosial bagi masyarakat sekitar. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, para pengurus masjid dalam mengelola atau memanajemen masjid memang sudah lebih baik. Namun ia menilai masih ada beberapa di antaranya yang perlu dioptimalkan dalam tata kelola masjid sebagai tempat ibadah.
"Terutama berkaitan dengan kebersihan, kerapian, tata suara dan sirkulasi udara," kata Edi Kamtono usai membuka workshop Manajemen Masjid yang digelar Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Kalbar di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak, Minggu, 13 Februari 2022.
Edi Kamtono menyebut, dalam pengelolaan masjid juga dibutuhkan kreativitas dan inovasi-inovasi seperti mengatur jadwal pengajian, pengelolaan keuangan masjid dan sebagainya. Oleh sebab itu ide-ide kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan dalam mengembangkan manajemen masjid.
"Kalau saya lihat sebagian banyak masjid sudah bertransformasi ke arah pengelolaan yang lebih profesional dengan transparansi," kata Edi Kamtono
Orang nomor satu di Pontianak ini juga meminta masjid-masjid yang pengelolaan atau manajemennya dinilai sangat baik, bisa menularkan ilmunya kepada masjid-masjid lainnya. Para pengurus masjid diharapkan bisa membuat jamaah lebih nyaman dan khusyuk dalam beribadah dengan memberikan pelayanan yang maksimal.
Apabila masyarakat atau jamaah merasa masjid sebagai tempat ibadah yang nyaman, apalagi dianjurkan dan disyaratkan harus salat berjamaah untuk mendapatkan pahala yang besar, maka semestinya jamaah masjid ramai tidak hanya pada saat Salat Jumat atau pada bulan Ramadan saja, akan tetapi salat lima waktu juga ramai.
"Para pengurus masjid harus bisa menciptakan suasana masjid yang nyaman dan memberikan pelayanan yang baik," pungkas Edi Kamtono. (J)
KalbarOnline, Pontianak – Keberadaan masjid sangat dibutuhkan terutama bagi umat Islam. Selain sebagai sarana untuk beribadah, masjid juga mempunyai fungsi sosial bagi masyarakat sekitar. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, para pengurus masjid dalam mengelola atau memanajemen masjid memang sudah lebih baik. Namun ia menilai masih ada beberapa di antaranya yang perlu dioptimalkan dalam tata kelola masjid sebagai tempat ibadah.
"Terutama berkaitan dengan kebersihan, kerapian, tata suara dan sirkulasi udara," kata Edi Kamtono usai membuka workshop Manajemen Masjid yang digelar Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Kalbar di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak, Minggu, 13 Februari 2022.
Edi Kamtono menyebut, dalam pengelolaan masjid juga dibutuhkan kreativitas dan inovasi-inovasi seperti mengatur jadwal pengajian, pengelolaan keuangan masjid dan sebagainya. Oleh sebab itu ide-ide kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan dalam mengembangkan manajemen masjid.
"Kalau saya lihat sebagian banyak masjid sudah bertransformasi ke arah pengelolaan yang lebih profesional dengan transparansi," kata Edi Kamtono
Orang nomor satu di Pontianak ini juga meminta masjid-masjid yang pengelolaan atau manajemennya dinilai sangat baik, bisa menularkan ilmunya kepada masjid-masjid lainnya. Para pengurus masjid diharapkan bisa membuat jamaah lebih nyaman dan khusyuk dalam beribadah dengan memberikan pelayanan yang maksimal.
Apabila masyarakat atau jamaah merasa masjid sebagai tempat ibadah yang nyaman, apalagi dianjurkan dan disyaratkan harus salat berjamaah untuk mendapatkan pahala yang besar, maka semestinya jamaah masjid ramai tidak hanya pada saat Salat Jumat atau pada bulan Ramadan saja, akan tetapi salat lima waktu juga ramai.
"Para pengurus masjid harus bisa menciptakan suasana masjid yang nyaman dan memberikan pelayanan yang baik," pungkas Edi Kamtono. (J)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini