KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengusulkan agar Crude Palm Oil (CPO) yang dihasilkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) diproduksi menjadi minyak goreng.
Hal ini menurut Sutarmidji sebagai satu upaya penanganan kelangkaan minyak goreng secara komprehensif.
“Produksi mereka (PTPN) itu saja seluruhnya untuk minyak goreng dan nilai jualnya bisa dipatok pemerintah dengan subsidi,” kata Sutarmidji, Kamis, 24 Februari 2022.
Terlebih lagi kedepan CPO akan digunakan sebagai bahan baku Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tentunya akan membuat harga sawit menjadi lebih tinggi ke depannya. Otomatis juga akan berimbas pada harga minyak goreng.
- Minyak Goreng Langka, Gubernur Kalbar Sutarmidji Minta Kabupaten dan Kota Melakukan Investigasi
- Minyak Goreng Langka, Dewan Kapuas Hulu Desak Pemerintah Gelar Operasi Pasar
- Gudang Kosong, 3 Bulan Distributor Minyak Goreng Tak Terima Pasokan dari Pabrik
Sehingga, jika PTPN difokuskan untuk memproduksi minyak goreng dengan harga yang disubsidi pemerintah, kelangkaan yang menyebabkan harga melambung tinggi bisa diatasi
“Kalau perlu PTP buat merek sendiri atau merek PTP. Jadi tahu mana merek PTP, mana yang swasta,” kata Sutarmidji
Menurut Midji, hal ini merupakan satu langkah mengobati masalah. Sehingga tidak akan ada pengendalian harga dari pihak-pihak tertentu.
“Ini juga salah satu ngobati masalah (PTPN). Swasta pun tentu tak akan berani menaikan harga tinggi, karena kalau (harga) dinaikan di atas itu (Subsidi), pilih mana? Subsidi atau pabrik mereka tak produksi,” tutupnya.
Comment