Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 16 Maret 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Lingkungan yang buruk menjadi salah satu faktor pemicu tingginya angka stunting.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kontribusi kesehatan lingkungan berpengaruh besar dalam pengentasan stunting. Seperti misalnya ketersediaan air bersih dan sanitasi yang bersih pula.
Hal ini harus menjadi perhatian bersama. Sebab, lingkungan yang buruk memengaruhi risiko terhadap berbagai jenis penyakit infeksi pada balita.
“Jika seorang balita terinfeksi suatu penyakit karena faktor lingkungan yang buruk dan kurangnya pasokan air bersih, maka akan menghambat pertumbuhan balita,” kata Sekda Provinsi Kalbar Harisson, Selasa.
Secara langsung, stunting memang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang cukup serta ancaman penyakit infeksi yang berulang, di mana hal tersebutlah yang saling memengaruhi.
Sejatinya, pencegahan stunting pada anak dapat dilakukan sejak masa kehamilan. Agar proses tumbuh kembang anak bisa berjalan dengan optimal, ia perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup di 1.000 hari pertama kehidupannya atau sejak masih menjadi janin hingga usia sekitar 2 tahun.
Pemberdayaan perempuan dan keluarga juga menjadi hal terpenting dalam mengentaskan stunting
“Artinya, kita harus sepakat untuk terlibat dalam peningkatan pengetahuan pola asuh ibu kepada anak, bagaimana menjaga kehamilan, dan merawat anak dengan baik supaya tetap sehat,” jelas Harisson.
Kemudian ketahanan pangan. Hal ini juga menjadi faktor penting dalam pencegahan stunting sejak dini.
“Oleh karena itu menyediakan akses pangan yang mudah kepada masyarakat harus dilakukan,” pungkas Harisson.
KalbarOnline, Pontianak – Lingkungan yang buruk menjadi salah satu faktor pemicu tingginya angka stunting.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kontribusi kesehatan lingkungan berpengaruh besar dalam pengentasan stunting. Seperti misalnya ketersediaan air bersih dan sanitasi yang bersih pula.
Hal ini harus menjadi perhatian bersama. Sebab, lingkungan yang buruk memengaruhi risiko terhadap berbagai jenis penyakit infeksi pada balita.
“Jika seorang balita terinfeksi suatu penyakit karena faktor lingkungan yang buruk dan kurangnya pasokan air bersih, maka akan menghambat pertumbuhan balita,” kata Sekda Provinsi Kalbar Harisson, Selasa.
Secara langsung, stunting memang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang cukup serta ancaman penyakit infeksi yang berulang, di mana hal tersebutlah yang saling memengaruhi.
Sejatinya, pencegahan stunting pada anak dapat dilakukan sejak masa kehamilan. Agar proses tumbuh kembang anak bisa berjalan dengan optimal, ia perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup di 1.000 hari pertama kehidupannya atau sejak masih menjadi janin hingga usia sekitar 2 tahun.
Pemberdayaan perempuan dan keluarga juga menjadi hal terpenting dalam mengentaskan stunting
“Artinya, kita harus sepakat untuk terlibat dalam peningkatan pengetahuan pola asuh ibu kepada anak, bagaimana menjaga kehamilan, dan merawat anak dengan baik supaya tetap sehat,” jelas Harisson.
Kemudian ketahanan pangan. Hal ini juga menjadi faktor penting dalam pencegahan stunting sejak dini.
“Oleh karena itu menyediakan akses pangan yang mudah kepada masyarakat harus dilakukan,” pungkas Harisson.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini