Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 29 Maret 2022 |
KalbarOnline, Kayong Utara – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kayong Utara hanya 62,9 atau berada di urutan nomor dua dari bawah di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
“Diharapkan dapat berkomitmen meningkatkan IPM dengan menyusun anggaran berdasarkan indikator untuk memperbaiki IPM,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Ia menyampaikan hal tersebut ketika menghadiri secara virtual Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kayong Utara TA 2023, Selasa (29/3/2022).
“Saya melihat berbagai potensi di Kabupaten Kayong Utara sangat baik. Hanya saja masih ada masalah pada data dan lainnya," kata Sutarmidji.
Angka kemiskinan di Kabupaten Kayong Utara, kata Sutarmidji, relatif masih tinggi yaitu 9,33 persen. Tetapi tidak sinkron dengan angka pengangguran 3,78 persen.
"Jika melihat angka pertumbuhan ekonomi Kayong Utara 4,59 persen, seharusnya ada penurunan pada angka kemiskinan yang cukup baik,” kata Sutarmidji.
Apalagi, kata Sutarmidji, angka pengangguran relatif sangat rendah. Ini yang harus diperbaiki oleh Bappeda Kabupaten Kayong Utara.
Selain itu, Sutarmidji juga menyoroti Monitoring Centre For Prevention (MCP) yang dirilis KPK RI, di mana Kayong Utara berada di posisi 363 dari 514 kab/kota di seluruh Indonesia
"Hal yang harus diperhatikan dalam MCP adalah angka APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) Kabupaten Kayong Utara yang hanya 47,11,” kata Sutarmidji.
Artinya, jelas Sutarmidji, Inspektorat Kabupaten Kayong Utara hampir tidak berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, instansi pengawas internal itu harus berbenah.(*)
KalbarOnline, Kayong Utara – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kayong Utara hanya 62,9 atau berada di urutan nomor dua dari bawah di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
“Diharapkan dapat berkomitmen meningkatkan IPM dengan menyusun anggaran berdasarkan indikator untuk memperbaiki IPM,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Ia menyampaikan hal tersebut ketika menghadiri secara virtual Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kayong Utara TA 2023, Selasa (29/3/2022).
“Saya melihat berbagai potensi di Kabupaten Kayong Utara sangat baik. Hanya saja masih ada masalah pada data dan lainnya," kata Sutarmidji.
Angka kemiskinan di Kabupaten Kayong Utara, kata Sutarmidji, relatif masih tinggi yaitu 9,33 persen. Tetapi tidak sinkron dengan angka pengangguran 3,78 persen.
"Jika melihat angka pertumbuhan ekonomi Kayong Utara 4,59 persen, seharusnya ada penurunan pada angka kemiskinan yang cukup baik,” kata Sutarmidji.
Apalagi, kata Sutarmidji, angka pengangguran relatif sangat rendah. Ini yang harus diperbaiki oleh Bappeda Kabupaten Kayong Utara.
Selain itu, Sutarmidji juga menyoroti Monitoring Centre For Prevention (MCP) yang dirilis KPK RI, di mana Kayong Utara berada di posisi 363 dari 514 kab/kota di seluruh Indonesia
"Hal yang harus diperhatikan dalam MCP adalah angka APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) Kabupaten Kayong Utara yang hanya 47,11,” kata Sutarmidji.
Artinya, jelas Sutarmidji, Inspektorat Kabupaten Kayong Utara hampir tidak berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, instansi pengawas internal itu harus berbenah.(*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini