KalbarOnline, Pontianak – Terduga pelaku perusakan kuburan di komplek pemakaman muslim di Jalan Abdurahman Saleh, Kota Pontianak berhasil diringkus polisi.
Terduga pelaku merupakan seorang pria berinisial RM (21) warga Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur.
“RM kita amankan Senin kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. Statusnya masih dalam pemeriksaan,” kata Kapolresta Pontianak Kombes Pol Andi Herindra di Mapolresta Pontianak, Rabu, 30 Maret 2022.
Terduga pelaku juga, kata Kapolresta telah mengakui perbuatannya. Namun Andi Herindra mengaku bahwa pihaknya masih terus mendalami motif pelaku melakukan perusakan kuburan.
“Karena keterangan yang kita peroleh dari yang bersangkutan ini masih berubah-ubah,” kata Andi Herindra.
Berdasarkan analisa sementara pihak Kepolisian, yang bersangkutan diduga merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ)
“Saat ditanya penyidik apa alasan melakukan perusakan kuburan, yang bersangkutan mengaku memiliki masalah dengan teman-temannya. Dulu pernah dianiaya oleh teman-temannya. Begitu seterusnya,” kata Andi Herindra.
Karena itu pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pemeriksaan psikologi untuk mengetahu kondisi kejiwaan RM.
“Saat ditangkap tidak ada perlawanan, yang bersangkutan justeru seperti orang normal dan merasa tidak bersalah. Ketika diinterogasi pun polos-polos saja. Tapi keterangannya berubah terus,” kata Andi Herindra.
Andi Herindra menegaskan, seluruh proses pemidanaan terhadap yang bersangkutan tergantung pada hasil pemeriksaan psikologi yang dilakukan psikiater.
“Kalau memang dinyatakan ODGJ maka kasus ini tidak bisa kami lanjutkan. Tapi kalau dari hasil pemeriksaan psikologi menyatakan yang bersangkutan ini ternyata normal, maka kita akan ajukan pemidaannya,” pungkas Andi.
Sebelumnya diberitakan, belasan kuburan Komplek Pemakamam Muslim di Jalan Abdurahman Saleh, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) diduga dirusak oleh orang tak dikenal.
Seorang warga bernama Helga mengaku, kuburan neneknya turut dirusak. Kedua batu nisan kuburan sang nenek dicabut dan ditemukan tergeletak di antara kuburan yang lain.
“Saya hitung ada 11 kuburan, tapi tidak tahu, apakah ada yang terlewat,” kata Helga.
Helga mengaku mengetahui kejadian tersebut dihubungi oleh kerabatnya.
“Baru tahu tadi pagi, karena orangtua dan nenek saya dikuburkan di sini, jadi saya langsung cek. Ternyata benar, batu nisan kuburan nenek saya dicabut,” pungkas Helga.
Comment