KalbarOnline, Pontianak – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sedang menyiapkan masterplan desain baru Gelora Khatulistiwa Pontianak untuk mengembalikan fungsinya sebagai tempat pengembangan dan pembinaan olahraga.
“Masterplan ini sudah kami siapkan, sudah kami bahas bersama KONI, FORMI, NPC serta stakeholder terkait. Nantinya akan ada penataan beberapa venue yang nantinya selain digunakan untuk pembinaan atlet cabang olahraga dan juga bisa untuk rekreasi masyarakat,” kata Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari.
Windy menyampaikan itu saat diwawancarai wartawan usai meninjau Gelora Khatulistiwa bersama Kajati Kalbar dan Sekda Kalbar serta jajaran Pemprov Kalbar pasca dilakukan penertiban, Selasa sore, 5 April 2022.
Menurut Windy, mengembalikan fungsi Gelora Khatulistiwa memerlukan kerjasama semua pihak.
“Karena itu kita bangun inovasi yang disebut ‘Blodar Khatulistiwa’ Bersama Mengelola dan Revitalisasi Gelora Khatulistiwa menjadi semangat kita ke depannya,” kata Windy.
Windy menjelaskan, sebelum dilakukan penertiban, Gelora Khatulistiwa Pontianak ditempati para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang beraktifitas di kawasan tersebut. Sehingga fungsi Gelora Khatulistiwa sebagai sarana olahraga perlahan mulai tergerus. Beralih fungsi menjadi tempat berjualan.
Namun sejak tahun 2021 lalu Disporapar bersama pihak terkait mulai bergerak. Menggandeng seluruh stakeholder mulai dari Kejati Kalbar, Polda Kalbar, Kodam XII/Tanjungpura dan Tim Pengamanan Aset/Barang Milik Daerah (BMD) Provinsi Kalbar melakukan penertiban.
Semua mekanisme dan prosedur sudah dijalankan pihaknya. Mulai dari tahapan sosialisasi, peringatan, hingga penertiban.
“Alhamdulillah pada pertengahan Maret 2022 berhasil ditertibkan semuanya,” kata Windy.
Objek yang ditertibkan itu di antaranya 10 bangunan liar yang tak tercatat sebagai aset Pemerintah Provinsi Kalbar, 130 pedagang bunga, 46 kios serta jasa kursi mengemudi.
Menurut Windy, aktivitas-aktivitas tersebut sangat melenceng dengan aktivitas olahraga.
“Karena itu kita tertibkan,” pungkas Windy.
Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Harrison turut memberikan apresiasinya atas kerjasama yang telah dibangun Disporapar bersama jajaran Kejati Kalbar, Polda Kalbar, Kodam XII/Tanjungpura dan jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar dalam mengembalikan fungsi Gelora Khatulistiwa.
“Kita bisa lihat sekarang, Gelora Khatulistiwa sudah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas olahraga,” kata Harisson.
“Biasanya makin banyak orang berolahraga makin banyak pula PKL-nya, malah lebih banyak pedagang musimannya daripada orang berolahraga,” pungkasnya.
Kini, kawasan Gelora Khatulistiwa Pontianak sudah terlihat lapang. Nihil dari aktivitas PKL. Masyarakat dan para atlet pun sudah lebih leluasa melaksanakan aktivitas olahraga.
Comment