KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji, mewisuda sebanyak 181 hafiz (penghafal) Al-Quran, pada Jumat (27/05/2022). Ia berharap wisuda yang dilakukan ini dapat seiring dengan jenjang pembinaan yang dilakukan kedepannya.
“Hari ini kita mewisuda 181 orang, 35 orang 30 juz, sisanya 146 itu 20 juz. Wisudah berikutnya 10 juz, 20 juz, 30 juz. supaya pembinaannya bisa berjenjang cepat,” katanya.
Sutarmidji merasa bangga, bahwa dengan usia yang relatif dini, anak-anak tersebut telah berhasil menghafal seluruh isi Alquran. Kedepan ia pun berharap akan semakin banyak lagi generasi muda penghafal yang dihasilkan di Kalbar ini.
“Kita pernah mewisuda umur 9 tahun lebih, saya mau menyaksikan wisuda hafiz 30 juz itu yang usianya di bawah 9 tahun. kalau 9-10 tahun, 11 tahun hari ini ada, berikutnya mudah-mudahan bisa di bawah 9 tahun untuk hafiz 30 juz. Hari ini 11 tahun paling muda, yang lalu ada yang di bawah 9 tahun,” katanya.
Selain itu, ia berharap kepada LPTQ Kalbar, agar anak-anak para penghafal ini bisa diakomodir dan diberikan dukungan, untuk kehidupan masa depannya nanti.
“Mereka harus tergabung dalam satu organisasi, organisasi ini bisa jalan nanti usahanya apa, Mujahidin (Masjid Raya) itu kan ada kios-kios banyak dibuat, mungkin nanti mereka akan usaha di situ. Kemudian yang punya ijazah formal, postur tubuh bagus, itu bisa diikutkan dalam tes Polisi-TNI kan ada itu. Hafiz dan hafizah yang kemudian mereka juga harus punya ijazah formal,” terang Sutarmidji.
Sementara itu, Ketua LPTQ Kalbar, Andi Musa menyambut baik arahan Gubernur Kalbar dan akan berupaya memberikan yang terbaik bagi generasi-generasi penerus Qurani di Kalbar.
“Pak Gubernur selalu memberikan tantangan kepada kita untuk terus berinovasi, memotivasi anak kita, untuk mau berinteraksi dengan Alquran baik dengan cara membaca atau menghafal,” katanya.
“Saat ini beliau ada program 5000 tahfiz. Dan Alhamdulillah Kalbar (menurut) data terakhir dalam proses mendaftar saat ini 7000 lebih. Kemudian ada 101 pondok pesantren rumah tahfidz (menghafal) yang saat ini terdata, tapi mungkin masih ada saat ini belum terdata,” tambahnya.
Andi Musa menyampaikan, untuk mewujudkan generasi yang Qurani di Kalbar, pihaknya sangat memerlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama dari para orangtua.
“Harapan beliau (Gubernur Sutarmidji), anak lebih awal sudah bisa menghafal Quran. Ini akan kita sosialisasikan mudahan itu karena ini perlu dukungan orang tua. Sehingga anaknya dari kecil sudah diperdengarkan Alquran,” katanya.
“Bahkan kalau perlu orang tuanya saat mengandung sudah didengarkan Alquran. Karena anak-anak mendengar menyerap dan tertanam ke otak anak. Mudahan keinginan Pak Gub bisa kita wujudkan sebagai tantangan untuk kita (mencetak hafiz) bisa lebih muda lagi,” katanya.
Terkait dengan harapan Gubernur Kalbar, agar para hafiz ini dapat didukung dan diakomodir–demi kehidupannya di masa yang akan datang, Andi Musa menyampaikan, bahwa hal itu terus diupayakan pihaknya, mulai dari bonus-bonus prestasi non-akademis, hingga beasiswa belajar sampai ke jenjang perguruan tinggi.
“Selain pemda memberikan peluang dan tempat, harapan kita orang tua termotivasi untuk mendorong anaknya bisa lebih awal berinteraksi dengan Alquran. Sehingga program 5 tahun hafal Alquran (tercapai). Informasi dari pimpinan pondok, paling tidak bisa setoran 30 juz itu ada yang 8 bulan 1 sampai tahun lebih. Tapi untuk dia bisa melihat hafalannya kurang lebih satu tahun. Sehingga kalau (mulai) dari kecil misalnya dari 1 tahun, tidak menutup kemungkinan 6-7 tahun sudah hafal Alquran,” paparnya. (Jau)
Comment