Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 05 Juni 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Politisi PPP yang juga Gubernur Kalbar, Sutarmidji melihat adanya tren atau kecenderungan para pemilih muda untuk merapat atau dan bergabung ke PPP. Hal itu dikuatkan dengan banyaknya para anggota dewan di sejumlah wilayah yang berusia muda.
"Saya lihat sekarang ini yang pemilih pemula, kemudian usia menengah yakni 21-25 tahun itu pangsa PPP, bukan orang tua saja. Yang tua-tua iya, dihormati sebagai senior, tapi PPP di semua lini bisa," katanya.
Hal itu disampaikan Sutarmidji saat membuka secara resmi "Workshop Marketing Politik dan Bedah Dapil" DPW PPP Provinsi Kalbar, di Hotel Mercure Pontianak, Sabtu (04/06/2022).
"Buktinya anggota dewannya banyak yang muda-muda, hampir semua muda-muda sekarang saya lihat," tambah Sutarmidji yang mengaku sampai saat ini masih merupakan kader PPP tersebut.
Lebih jauh, Sutarmidji menyampaikan, sebagai orang PPP, ia melihat bahwa potensi PPP di Kalbar juga cukup besar, jika di-manage dengan baik.
"Kalau kita lihat dari data yang lalu, PPP di Kota Pontianak pernah 10 kursi, Provinsi pernah 7 kursi, DPR-RI pasti ada. Data itu saja. Kemudian lihat perolehan suara waktu itu basis kita dimana saja," ujarnya.
"Makanya data-data setiap hasil pemilu itu harus dikaji dan dievaluasi. Kalau tidak melakukan itu sulit. Makanya bedah dapil itu penting," pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Politisi PPP yang juga Gubernur Kalbar, Sutarmidji melihat adanya tren atau kecenderungan para pemilih muda untuk merapat atau dan bergabung ke PPP. Hal itu dikuatkan dengan banyaknya para anggota dewan di sejumlah wilayah yang berusia muda.
"Saya lihat sekarang ini yang pemilih pemula, kemudian usia menengah yakni 21-25 tahun itu pangsa PPP, bukan orang tua saja. Yang tua-tua iya, dihormati sebagai senior, tapi PPP di semua lini bisa," katanya.
Hal itu disampaikan Sutarmidji saat membuka secara resmi "Workshop Marketing Politik dan Bedah Dapil" DPW PPP Provinsi Kalbar, di Hotel Mercure Pontianak, Sabtu (04/06/2022).
"Buktinya anggota dewannya banyak yang muda-muda, hampir semua muda-muda sekarang saya lihat," tambah Sutarmidji yang mengaku sampai saat ini masih merupakan kader PPP tersebut.
Lebih jauh, Sutarmidji menyampaikan, sebagai orang PPP, ia melihat bahwa potensi PPP di Kalbar juga cukup besar, jika di-manage dengan baik.
"Kalau kita lihat dari data yang lalu, PPP di Kota Pontianak pernah 10 kursi, Provinsi pernah 7 kursi, DPR-RI pasti ada. Data itu saja. Kemudian lihat perolehan suara waktu itu basis kita dimana saja," ujarnya.
"Makanya data-data setiap hasil pemilu itu harus dikaji dan dievaluasi. Kalau tidak melakukan itu sulit. Makanya bedah dapil itu penting," pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini