Jemaah Yasin Fadhilah Sulap Lahan Tidur Jadi Kebun Jeruk

KalbarOnline, Kayong Utara – Siapa yang tak kenal tanaman jeruk. Salah satu jenis buah yang umumnya berkulit oranye serta memiliki paduan rasa asam dan manis yang segar ketika dalam kondisi sudah matang.

Dengan warna dan rasanya yang khas, tak ayal, jeruk pun menjadi peluang usaha tersendiri bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Peluang itu pula yang turut dilirik oleh jemaah pengajian Yasin Fadhilah di wilayah Kabupaten Kayong Utara (KKU), Provinsi Kalimantan Barat. Dimana hasil penjualan dari budidaya tanaman jeruk yang dilakukan para jemaah ini, digunakan untuk pemasukan tambahan bagi Pondok Pesantren Darul Fadhilah di Kabupaten Ketapang. 

Maskuri, Salah seorang jemaah pengajian Yasin Fadhilah dan juga koordinator perkebunan jeruk menyampaikan, bahwa budidaya tanaman jeruk ini telah dimulai pihaknya sejak empat tahun lalu, dan terbilang cukup sukses.

Baca Juga :  Pemkab Serahkan Bantuan Kemendikbud untuk SMP dan SMA di Ketapang

“Kondisi kebun jeruk sudah cukup baik. Hanya saja, kurang perawatan seperti pemupukan, sehingga pertumbuhan batang jeruk sedikit lamban,” kata Maskuri saat ditemui wartawan di lokasi kebun, Minggu (19/06/2022) pagi.

Maskuri menyebut, jeruk-jeruk ini terpatri diatas lahan seluas 1,5 hektare milik jemaah Yasin Fadhilah, di Pal 6 Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana, KKU. Dari lahan yang semula “tidur” itu pun–kini telah tertanam tidak kurang sekitar lima ratus batang pohon jeruk.

Guna memperoleh hasil maksimal, pihaknya pun secara bersama-sama rutin melakukan perawatan kebun jeruk dua kali dalam sebulan.

Baca Juga :  Dinkes Usulkan RSUD Agoesdjam Ketapang Jadi Rujukan Penanganan Virus Corona

“Jika pupuk dimaksimalkan maka sudah bisa diperkirakan bisa panen dalam waktu yang tidak lama lagi. Sekarang ini sejumlah batang sudah buah namun belum merata,” ujarnya.

Untuk diketahui, kebun jeruk ini merupakan hibah dari jemaah Yasin Fadhilah untuk kesejahteraan Pondok Pesantren Darul Fadhilah di Ketapang. Pondok yang diasuh Syaikhul Amir Muhammad Abdul Quddus itu memiliki visi trisula yaitu dakwah, pendidikan dan ekonomi mandiri. (Juanda/Adi LC)

Comment