KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji membuka secara resmi kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2022 tingkat Provinsi Kalbar, di GOR Pangsuma Pontianak, Rabu (29/06/2022).
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menekankan tentang pentingnya kejujuran, kedisiplinan serta sportivitas dalam bertanding. Ia tidak menginginkan pertandingan berakhir rusuh lantaran tidak memegang kuat tiga hal tersebut.
“Saya minta anak-anak ini ketika bertanding, betul-betul jujur, disiplin, jangan berkelahi. Kelahi itu di ring tinju saja. Jangan sepakbola jadi olahraga tinju, kempo jadi olahraga tinju, kalau terjadi, saya minta penyelenggara tegas,” kata Sutarmidji.
Sutarmidji bahkan meminta kepada pihak penyelenggara, jika sampai terjadi keributan atau perkelahian, maka kedua tim yang bertanding harus didiskualifikasi.
“Misalnya sepakbola, kalau terjadi perkelahian, kedua tim, baik siapa salah maupun benar, didiskualifikasi (keduanya),” tegasnya.
Karena menurut Sutarmidji, perhelatan Popda ini sejatinya bertujuan untuk mencari bibit-bibit atlet berprestasi yang jujur, disiplin dan sportif.
“Tujuan utama itu, bukan hanya tanding-tanding saja. Saya minta ini diperhatikan betul. Sehingga penyelenggaraan ini tidak sia-sia,” kata Sutarmidji menekankan.
“Saya yakin, kalau melalui Popda ini bisa melahirkan anak-anak yang jujur, disiplin, dan punya skill. Kalbar tidak akan kekurangan atlet-atlet yang bisa bicara di ajang nasional maupun internasional,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji turut menyinggung soal pandemi Covid-19 yang belum benar-benar berakhir. Ia pun berharap, utamanya para suporter, untuk l tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) saat menonton pertandingan.
“2 tahun karena pandemi Covid-19, sekarang baru diadakan lagi (Popda). Saya harap, (atlet) ketika aktivitas bertanding boleh tidak pakai masker, tapi pendukung (suporter) harus tetap pakai masker, disiplin itu tetap. Karena pandemi ini belum berakhir,” imbaunya.
Keikutsertaan Atlet
Diluar itu, saat diwawancarai awak media terkait adanya beberapa daerah yang tidak menyertakan full cabang olahraga (cabor)-nya pada Popda Kalbar 2022 ini, Sutarmidji mengaku masih akan melakukan evaluasi lebih lanjut.
“Saya kurang tahu ya, karena saya belum evaluasi, tapi mungkin daerah hanya mengirim cabor yang bisa berkompetisi dengan baik. Kedepan memang harus seperti itu, jangan ikut semua, tahu-tahu ikut hanya untuk jadi penggembira,” kata Sutarmidji.
Untuk diketahui, kejuaraan Popda 2022 tingkat Provinsi Kalbar ini mempertandingkan sebanyak 7 cabor, diantaranya sepak bola, bola voli, sepak takraw, basket, bulu tangkis, pencak silat dan tinju.
Tindakan Tegas
Kadisporapar Provinsi Kalbar, Windy Prihastari kembali menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan memberikan ruang terhadap adanya pertikaian selama dalam kejuaraan Popda 2022 tingkat Provinsi Kalbar berlangsung.
“Saya ingin mempertegas bahwa, pada technical meeting, jika terjadi keributan langsung kami diskualifikasi. Seperti arahan Pak Gubernur, kedua belah pihak kita diskualifikasi. Ini sudah kami wanti-wanti. Termasuk penggunaan masker,” katanya.
Terkait dengan kejuaraan sendiri, Windy menjelaskan, tidak kurang dari 614 peserta, termasuk atlet dan wasit, dari 14 kabupaten/kota, ikut dalam perhelatan Popda Kalbar 2022. Pelaksanaan Popda ini akan berlangsung sampai tanggal 3 Juli mendatang.
“Seluruh daerah ikut, tapi tidak semua (dari 7) cabor diikuti daerah. Variatif. Mungkin karena masa peralihan kemarin karena 2 tahun pandemi Covid-19, mungkin (juga) ini karena ada kendala anggaran di masing-masing daerah,” kata Windy.
“Popda kali ini memang kita gelar 7 cabor beregu, sesuai dengan DBON. Tahun depan kita upayakan gelar event yang perseorangan. Mudah-mudahan dengan semakin banyak terselenggaranya event, semakin baik, dalam rangka kita mencetak atlet berprestasi,” paparnya.
Lebih lanjut, Windy menyatakan, selain untuk mencari bibit atlet, bahwa tujuan dari penyelenggaraan Popda Kalbar 2022 ini juga untuk menciptakan generasi yang disiplin dan jujur.
“Semua lini memang harus disiplin, apalagi atlet, kalau tidak disiplin tentu tidak akan berprestasi. Misalnya latihan harusnya mulai jam 6, datangnya jam 7. Memang harus disiplin di setiap hal,” katanya. (Jau)
Comment