KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengimbau para tokoh yang berhasrat mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalbar pada Pilkada 2024 untuk mempersiapkan diri dari sekarang. Karena para tokoh itu dipastikan akan bertemu dengan dirinya kembali, sebagai lawan dari petahana.
“Yang mau mencalonkan gubernur misalnya boleh bersiap dari sekarang. Termasuk saya juga harus siap-siap pakai partai apa-partai apa, begitu kan. Tapi sampai hari ini sudah ada beberapa partai yang komitmennya tetap, kalau saya maju lagi mereka dukung,” beber Sutarmidji belum lama ini.
Selain fisik dan mental, untuk maju sebagai calon kepala daerah, menurut Sutarmidji, juga mesti memiliki hitung-hitungan politik yang rigid. Seperti misalnya, untuk melakukan perhitungan pada Pilkada 2024, haruslah menunggu hasil Pileg 2024 terlebih dahulu.
“Pileg untuk memilih anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota dan DPD RI dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Sementara, Pilkada untuk memilih gubernur, bupati dan wali kota diselenggarakan serentak di seluruh daerah pada 27 November di tahun yang sama,” kata Sutarmidji.
Selain itu, kalkulasi politik juga dapat dibaca dari lanskap politik di pusat. Kendati tidak melulu dapat dijadikan patokan, namun langkah-langkah koalisi yang dilakukan oleh para petinggi-petinggi partai, harus pula dilihat secara komprehensif dan arif.
“Tapi kebanyakan tidak sama atau tidak linear dan bergantung juga dengan daerah-daerah tertentu. Kayak misalnya Kalbar, kan (periode yang lalu) PDIP bisa mencalonkan sendiri tanpa koalisi. Tapi kan melihat lagi hasil Pileg 2024 nanti,” katanya.
Selain itu, perolehan kursi masing-masing di DPRD (daerah), tambah Sutarmidji, tentu tidak sama dengan di DPR RI (pusat).
“Okelah kalau mau dibuat linear, tapi sampai ke daerah kursi tidak cukup, (tetap) harus nambah koalisi lain lagi, jadi masih fleksibel semua,” kata Sutarmidji.
Kembali soal Pilgub Kalbar, Sutarmidji berharap, kalau dapat hanya mengusung dua pasangan calon saja. Tapi semua itu menurutnya tetap tergantung keputusan dari partai pengusung.
“Kalau saya sih maunya dua pasang (untuk Pilgub),” singkatnya.
Untuk diketahui, pada Pilgub 2018 lalu, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan diusung oleh lima partai politik di Kalbar, diantaranya Partai Golkar, PKB, Nasdem, Hanura dan PKS.
Comment