Minat Masyarakat Berkurban di Kalbar Cukup Besar, Sutarmidji Minta OPD Terkait Kawal Kesehatan Hewan

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menilai bahwa minat masyarakat muslim di Kalbar untuk menjalankan ibadah kurban cukup lah besar. Seiring dengan itu, ia meminta kepada OPD terkait dapat betul-betul mengawasi kesehatan hewan, hingga kurban-kurban yang dikonsumsi masyarakat saat perayaan Idul Adha tahun ini dapat benar-benar aman, tidak berpenyakit.

“Kesehatan hewan (itu intinya). Dinas peternakan kabupaten harus betul mengawal, kita dari provinsi juga akan mengawal sehingga nanti hewan kurban itu betul-betul sehat,” katanya.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Sutarmidji menyebutkan, bahwa sejak awal Pemerintah Provinsi Kalbar telah konsen terhadap antisipasi sebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kalbar. Karena mengingat besarnya animo masyarakat dalam berkurban tersebut.

“(Bantuan pemerintah) provinsi saja tahun ini ada lebih dari 50 ekor yang kita sebar di seluruh Kalbar. Belum yang lain lagi. Minat masyarakat untuk kurban cukup besar, hanya saja karena PMK ini ketersediaan hewan kurban berkurang, sehingga harga meningkat,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, selain bantuan hewan kurban dari Presiden Jokowi, jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat juga menyerahkan puluhan ekor hewan kurban untuk disalurkan kepada masyarakat Kalbar.

Baca Juga :  Bupati Rusman Ali Ingatkan Pemerintah Desa Pahami Perda dan Perbub

“(Totalnya,red) 59 ekor sapi kurban ini dari OPD dan donatur-donatur perorangan yang turut bergabung akan diserahkan pada masyarakat Kalbar,” kata Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, baru-baru ini.

Lebih lanjut, sesuai dengan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, beberapa waktu lalu, bahwa dimintakan kepada daerah dengan zona merah PMK untuk tidak mendistribusikan hewan kurban ke daerah zona hijau demi mencegah penularan PMK.

“Sebaliknya, hewan ternak yang berada di zona hijau dan tidak terkena PMK diperbolehkan untuk didistribusikan ke zona merah PMK,” ujarnya.

Lebih jauh, Wagub Norsan juga menjelaskan, terdapat beberapa wilayah di Kalbar yang terkena oleh wabah ini, seperti di Kabupaten Mempawah, Bengkayang dan Kubu Raya. Namun hal itu dapat teratasi melalui penanganan secara langsung oleh tim kesehatan hewan.

“Kita melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar sudah mengantisipasi dengan memberikan vaksin dan pengobatan (vitamin) kepada hewan yang terdampak PMK,” katanya.

Tak lupa, Wagub Kalbar turut berpesan kepada masyarakat yang akan melaksanakan Hari Raya Idul Adha untuk berhati-hati dalam memilih hewan kurban, serta harus memahami ciri-ciri hewan yang terdampak PMK.

Baca Juga :  BKD Blacklist Perusahaan Penunggak Pajak Reklame

“Terutama hewan yang akan dikurbankan yaitu sapi dan kambing, jadi jangan kurbankan hewan yang terdampak PMK, ciri-ciri penyakitnya seperti mulut melepuh (tidak bisa makan), kemudian lepuh pada kuku sampai lepas, pincang tidak bisa berjalan,” jelasnya.

Disisi lain, Kadisbunnak Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif mengatakan, bahwa sebenarnya, persentase kesembuhan hewan yang terdampak PMK di Kalbar sangat meningkat, yaitu 720 ekor dari 1496 kasus.

“Jadi ini hampir balance dengan yang sakit. Target pemberian dosis vaksin dan obat-obatan (vitamin) akan terus kita kejar untuk hewan kurban. Cuma bedanya, vaksin diberikan kepada hewan yang sehat untuk pencegahan, namun sebaliknya obat-obatan akan diberikan kepada hewan yang terdampak PMK,” terang Muhammad Munsif belum lama ini.

Sebagai informasi, dalam penanganan wabah PMK ini, Pemerintah Provinsi Kalbar juga melakukan sinergi bersama TNI/Polri. (Jau)

Comment