Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 15 Juli 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya melestarikan adat istiadat dan budaya di Kota Pontianak, termasuk arsitektur rumah tua yang berada di pinggiran Sungai Kapuas.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa keberadaan rumah-rumah tua di tepian Sungai Kapuas juga telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Dimana dengan melihat rumah tua yang masih berdiri hingga kini seolah membawa kembali ke masa lalu.
Oleh karenanya, Pemkot Pontianak pun berencana akan melakukan pemugaran dan restorasi terhadap rumah-rumah tua bersejarah yang memang memerlukan perbaikan tersebut.
"Kedepan, kita tidak hanya melakukan bedah rumah tidak layak huni, tetapi juga restorasi rumah-rumah tua bersejarah yang sudah di-SK-kan," ujarnya usai menyerahkan bantuan stimulan rumah swadaya kepada warga di Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara, Jumat (15/07/2022).
Tak hanya itu, Edi Kamtono juga menyebut, kalau rumah-rumah tua yang ada itu juga akan di-Perwa-kan dan direstorasi bangunannya dengan mengembalikan bentuk seperti aslinya.
Kemudian, untuk fungsi rumah tersebut, bisa menjadi tempat tinggal atau jika pemiliknya ingin menjadikan homestay atau rumah penginapan akan lebih baik lagi dalam rangka mendukung kawasan itu sebagai destinasi wisata.
"Selain itu, bisa pula difungsikan sebagai home industry atau produksi rumahan, mulai dari tenun, batik, kuliner, souvenir, galeri dan lain sebagainya. Yang penting bersih, hijau, asri dan aman sehingga masyarakat bisa merasakan dampak ekonominya," kata dia.
Satu di antara rumah tua yang sudah mendapat sentuhan restorasi dari Pemkot Pontianak adalah Rumah Budaya yang terletak di tepian Sungai Kapuas, Gang H Salmah Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara. Edi bercerita, kalau sejarah Rumah Budaya ini adalah awalnya sebuah rumah tua yang dihibahkan dari ahli waris Abdurachman Arief kepada Pemkot Pontianak. Sebelum mendapat sentuhan pemugaran, rumah ini bentuknya tidak utuh lagi dan nyaris roboh akibat dimakan usia.
"Alhamdulillah ahli waris menghibahkannya kepada Pemkot Pontianak dan kita pugar atau restorasi ke bentuk aslinya," ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan pembenahan teras depan Rumah Budaya dengan menata lingkungan sekitarnya. Termasuk membangun dermaga untuk kapal wisata bersandar yang akan menjadi transportasi menyusuri Sungai Kapuas dan menyeberang ke Banjar Serasan.
"Dengan begitu, kawasan di sekitarnya akan merasakan dampak perekonomiannya," pungkasnya. (Prokopim/Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya melestarikan adat istiadat dan budaya di Kota Pontianak, termasuk arsitektur rumah tua yang berada di pinggiran Sungai Kapuas.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa keberadaan rumah-rumah tua di tepian Sungai Kapuas juga telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Dimana dengan melihat rumah tua yang masih berdiri hingga kini seolah membawa kembali ke masa lalu.
Oleh karenanya, Pemkot Pontianak pun berencana akan melakukan pemugaran dan restorasi terhadap rumah-rumah tua bersejarah yang memang memerlukan perbaikan tersebut.
"Kedepan, kita tidak hanya melakukan bedah rumah tidak layak huni, tetapi juga restorasi rumah-rumah tua bersejarah yang sudah di-SK-kan," ujarnya usai menyerahkan bantuan stimulan rumah swadaya kepada warga di Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara, Jumat (15/07/2022).
Tak hanya itu, Edi Kamtono juga menyebut, kalau rumah-rumah tua yang ada itu juga akan di-Perwa-kan dan direstorasi bangunannya dengan mengembalikan bentuk seperti aslinya.
Kemudian, untuk fungsi rumah tersebut, bisa menjadi tempat tinggal atau jika pemiliknya ingin menjadikan homestay atau rumah penginapan akan lebih baik lagi dalam rangka mendukung kawasan itu sebagai destinasi wisata.
"Selain itu, bisa pula difungsikan sebagai home industry atau produksi rumahan, mulai dari tenun, batik, kuliner, souvenir, galeri dan lain sebagainya. Yang penting bersih, hijau, asri dan aman sehingga masyarakat bisa merasakan dampak ekonominya," kata dia.
Satu di antara rumah tua yang sudah mendapat sentuhan restorasi dari Pemkot Pontianak adalah Rumah Budaya yang terletak di tepian Sungai Kapuas, Gang H Salmah Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara. Edi bercerita, kalau sejarah Rumah Budaya ini adalah awalnya sebuah rumah tua yang dihibahkan dari ahli waris Abdurachman Arief kepada Pemkot Pontianak. Sebelum mendapat sentuhan pemugaran, rumah ini bentuknya tidak utuh lagi dan nyaris roboh akibat dimakan usia.
"Alhamdulillah ahli waris menghibahkannya kepada Pemkot Pontianak dan kita pugar atau restorasi ke bentuk aslinya," ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan pembenahan teras depan Rumah Budaya dengan menata lingkungan sekitarnya. Termasuk membangun dermaga untuk kapal wisata bersandar yang akan menjadi transportasi menyusuri Sungai Kapuas dan menyeberang ke Banjar Serasan.
"Dengan begitu, kawasan di sekitarnya akan merasakan dampak perekonomiannya," pungkasnya. (Prokopim/Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini