Pertahankan Adat Istiadat dan Budaya, Pemkot Pontianak Wacanakan Pugar Sejumlah Rumah Tua Bersejarah di Tepian Sungai Kapuas

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya melestarikan adat istiadat dan budaya di Kota Pontianak, termasuk arsitektur rumah tua yang berada di pinggiran Sungai Kapuas.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa keberadaan rumah-rumah tua di tepian Sungai Kapuas juga telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Dimana dengan melihat rumah tua yang masih berdiri hingga kini seolah membawa kembali ke masa lalu.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Oleh karenanya, Pemkot Pontianak pun berencana akan melakukan pemugaran dan restorasi terhadap rumah-rumah tua bersejarah yang memang memerlukan perbaikan tersebut.

“Kedepan, kita tidak hanya melakukan bedah rumah tidak layak huni, tetapi juga restorasi rumah-rumah tua bersejarah yang sudah di-SK-kan,” ujarnya usai menyerahkan bantuan stimulan rumah swadaya kepada warga di Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara, Jumat (15/07/2022).

Baca Juga :  Gubernur Kalbar Larang Batik Air Terbang ke Pontianak Lantaran Bawa Enam Penumpang Positif Covid

Tak hanya itu, Edi Kamtono juga menyebut, kalau rumah-rumah tua yang ada itu juga akan di-Perwa-kan dan direstorasi bangunannya dengan mengembalikan bentuk seperti aslinya. 

Kemudian, untuk fungsi rumah tersebut, bisa menjadi tempat tinggal atau jika pemiliknya ingin menjadikan homestay atau rumah penginapan akan lebih baik lagi dalam rangka mendukung kawasan itu sebagai destinasi wisata. 

“Selain itu, bisa pula difungsikan sebagai home industry atau produksi rumahan, mulai dari tenun, batik, kuliner, souvenir, galeri dan lain sebagainya. Yang penting bersih, hijau, asri dan aman sehingga masyarakat bisa merasakan dampak ekonominya,” kata dia.

Satu di antara rumah tua yang sudah mendapat sentuhan restorasi dari Pemkot Pontianak adalah Rumah Budaya yang terletak di tepian Sungai Kapuas, Gang H Salmah Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara. Edi bercerita, kalau sejarah Rumah Budaya ini adalah awalnya sebuah rumah tua yang dihibahkan dari ahli waris Abdurachman Arief kepada Pemkot Pontianak. Sebelum mendapat sentuhan pemugaran, rumah ini bentuknya tidak utuh lagi dan nyaris roboh akibat dimakan usia. 

Baca Juga :  Midji Norsan terus Edukasi Masyarakat Pelosok

Alhamdulillah ahli waris menghibahkannya kepada Pemkot Pontianak dan kita pugar atau restorasi ke bentuk aslinya,” ungkapnya.

Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan pembenahan teras depan Rumah Budaya dengan menata lingkungan sekitarnya. Termasuk membangun dermaga untuk kapal wisata bersandar yang akan menjadi transportasi menyusuri Sungai Kapuas dan menyeberang ke Banjar Serasan.

“Dengan begitu, kawasan di sekitarnya akan merasakan dampak perekonomiannya,” pungkasnya. (Prokopim/Jau)

Comment