Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 05 September 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Kelompok Kerja Perubahan Iklim Kota Pontianak mulai menyusun rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim Kota Pontianak. Penyusunan rencana aksi ini didampingi tim Center for Climate Risk and Opportunity Management Southeast Asia and Pacific (CCROM-SEAP) yang dipimpin Prof Rizaldi Boer dari IPB Bogor, yang merupakan bagian dari program kota percontohan Global Covenant of Mayors for Climate & Energy (GCoM) Asia Pacific.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak, Eko Prihandono mengatakan, rencana aksi ini merupakan upaya Pemerintah Kota Pontianak beradaptasi dan berusaha memitigasi dampak dari perubahan iklim.
Perencanaan ini, katanya, disusun berdasarkan data per kelurahan sehingga rencana aksinya lebih tepat sasaran. Apapun dampak perubahan iklim, akan diintervensi langsung di tingkat wilayah paling kecil.
“Penyusunan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim ini merupakan komitmen Pemkot Pontianak untuk ambil bagian dalam mengatasi perubahan iklim global,” ujar Eko Prihandono ketika pembukaan Pelatihan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Tahap Dua Kota Pontianak, Senin (05/09/2022).
Eko Prihandono menambahkan perubahan iklim membawa dampak nyata di kehidupan. Tak terkecuali di Kota Pontianak. Misalnya intensitas hujan hingga peningkatan tinggi muka air pasang dirasakan langsung masyarakat.
“Rencana aksi ini diharapkan membantu Kota Pontianak lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim,” katanya.
Sementara itu, perwakilan GCoM Asia Pasific, M Ridwan mengatakan, selain penyusunan rencana aksi, pihaknya akan menjembatani pemerintah daerah dengan sumber-sumber pendanaan dari dalam dan luar negeri. Sehingga dapat membantu dalam mewujudkan rencana aksi yang diharapkan.
Sebagai informasi, Kota Pontianak terpilih sebagai salah satu kota percontohan GCoM di Indonesia selain Tangerang, Minahasa Utara, dan Medan. Sedangkan di seluruh Asia Tenggara ada 16 kota. GCoM Asia Project terdiri dari delapan negara yakni Jepang, Cina, Korea Selatan, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand dan India. Diharapkan dari kota-kota percontohan itu bisa terjalin sinergitas, saling sharing dan belajar. (Jau)
Sumber: Bappeda Kota Pontianak.
KalbarOnline, Pontianak - Kelompok Kerja Perubahan Iklim Kota Pontianak mulai menyusun rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim Kota Pontianak. Penyusunan rencana aksi ini didampingi tim Center for Climate Risk and Opportunity Management Southeast Asia and Pacific (CCROM-SEAP) yang dipimpin Prof Rizaldi Boer dari IPB Bogor, yang merupakan bagian dari program kota percontohan Global Covenant of Mayors for Climate & Energy (GCoM) Asia Pacific.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak, Eko Prihandono mengatakan, rencana aksi ini merupakan upaya Pemerintah Kota Pontianak beradaptasi dan berusaha memitigasi dampak dari perubahan iklim.
Perencanaan ini, katanya, disusun berdasarkan data per kelurahan sehingga rencana aksinya lebih tepat sasaran. Apapun dampak perubahan iklim, akan diintervensi langsung di tingkat wilayah paling kecil.
“Penyusunan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim ini merupakan komitmen Pemkot Pontianak untuk ambil bagian dalam mengatasi perubahan iklim global,” ujar Eko Prihandono ketika pembukaan Pelatihan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Tahap Dua Kota Pontianak, Senin (05/09/2022).
Eko Prihandono menambahkan perubahan iklim membawa dampak nyata di kehidupan. Tak terkecuali di Kota Pontianak. Misalnya intensitas hujan hingga peningkatan tinggi muka air pasang dirasakan langsung masyarakat.
“Rencana aksi ini diharapkan membantu Kota Pontianak lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim,” katanya.
Sementara itu, perwakilan GCoM Asia Pasific, M Ridwan mengatakan, selain penyusunan rencana aksi, pihaknya akan menjembatani pemerintah daerah dengan sumber-sumber pendanaan dari dalam dan luar negeri. Sehingga dapat membantu dalam mewujudkan rencana aksi yang diharapkan.
Sebagai informasi, Kota Pontianak terpilih sebagai salah satu kota percontohan GCoM di Indonesia selain Tangerang, Minahasa Utara, dan Medan. Sedangkan di seluruh Asia Tenggara ada 16 kota. GCoM Asia Project terdiri dari delapan negara yakni Jepang, Cina, Korea Selatan, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand dan India. Diharapkan dari kota-kota percontohan itu bisa terjalin sinergitas, saling sharing dan belajar. (Jau)
Sumber: Bappeda Kota Pontianak.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini