KalbarOnline, Pontianak – Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin meradang mendengar kegiatan Pesona Kulminasi yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak justru dikomersilkan oleh oknum penyelenggara.
“Acara Pesona Kulminasi itu kegiatan Pemerintah Kota Pontianak. Tetapi saya banyak mendapat keluhan dari masyarakat soal pungutan tarif tiket masuk (ke lokasi acara). Harganya juga mahal,” jelasnya kepada wartawan Minggu (25/09/2022).
Tak tanggung-tanggung, untuk bisa masuk ke lokasi acara yang dipusatkan di Taman Alun-Alun Kapuas itu, panitia mengenakan tarif antara Rp 80 ribu sampai Rp 300 ribu untuk persatu orangnya.
“Ini EO-nya siapa? Mau cari untung dengan menyemat kulminasi sebagai kegiatan tahunan pemkot,” cecarnya.
Satarudin menilai, lantaran Pesona Kulminasi ini merupakan gawainya Pemkot Pontianak, maka apapun bentuk hiburannya, seharusnya dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat.
“Kalau alokasi anggarannya sudah terplot, kenapa justru ada tarif ini dan itu lagi,” tegas Staraudin sembari menambahkan kalau pihaknya juga akan segera memanggil pihak disporapar untuk mendedah persoalan ini.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Pontianak, Lutfi turut mempertanyakan mekanisme penyelenggaraan acara Pesona Kulminasi yang dilakukan oleh Pemkot Pontianak–dari yang seharusnya gratis menjadi berbayar lantaran kehadiran pihak ketiga.
“Kalau mau acara komersil, buat acara yang lain. Jangan numpang di acara Pemkot,” kritik Lutfi.
Terlebih lokasi pelaksanaannya yang berada di Taman Alun-Alun Kapuas, dimana lokasi tersebut kata dia dibangun melalui APBD Kota Pontianak.
“Kami akan minta penjelasan dengan wali kota, ihwal acara ini. Kenapa acara Titik Kulminasi jadi dikomersilkan,” tegas Lutfi. (Jau)
Comment