KalbarOnline, Kapuas Hulu – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menghadiri acara peresmian dan pendedikasian Gereja St Antonius Padua Mendalam di Kecamatan Putussibau Utara, Selasa (18/10/2022).
Dalam kesempatan itu, Bupati Kapuas Hulu mengucapkan selamat atas peresmian dan pendedikasian Gereja St Antonius Padua Mendalam.
Berdasarkan laporan panitia yang disampaikan kepadanya, kata bupati, bisa diketahui begitu panjang upaya pembangun gereja ini, dimana prosesnya mencapai 5 hingga 6 tahun, baru gereja terbangun megah.
“Rp 8 miliar bantuan, hampir 80 persen dari Pemprov Kalbar, sisanya dari kabupaten, donatur dan umat,” ucapnya.
Sebagai warga Mendalam, Fransiskus Diaan menyatakan dirinya sangat bangga dengan terbangunannya Gereja Mendalam. Dari pembangunan gereja juga terlihat sinergitas semua pihak. Menurutnya, dukungan bersama bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
“Dengan adanya gereja ini kita berharap umat semakin meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan kita Yesus Kristus,” ujarnya.
Bupati juga menambahkan, kalau dirinya juga telah meresmikan Gereja Paroki di Sejiram. Disana Pemprov Kalbar juga membantu sebesar Rp 6 miliar. Total dana pembangunannya juga hampir sama yakni Rp 8 miliar.
“Saya mengimbau kepada umat Katolik setempat agar gereja yang terbangun harus kita jaga,” tuntasnya.
Mewakili Gubernur Kalbar, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Florentinus Anum menuturkan babwa selesainya bangunan gereja St Antonius Padua Mendalam pantas disyukuri bersama. Pasalnya, pembangunan gereja tersebut tentu butuh pengorbanan, waktu dan biaya yang tidak sedikit.
“Bangunan fisik bukan yang utama, hal yang utama adalah pembangunan mental umat Katolik di Kalbar dan keuskupan Sintang, agar memahami ajaran Tuhan secara utuh,” ujarnya.
Disampaikannnya, pembinaan keagamaan adalah tanggung jawab bersama. Sebab itu, ia mengajak semua pihak agar menyikapi perbedaan dengan bijaksana. Semua pihak harus saling bertenggang rasa, saling memaafkan atas kekeliruan dan kekhilafan masing-masing.
“Agar Kalbar yang aman dan rukun ini tetap terjaga,” tuntasnya.
Sebelumnya, peresmian itu juga dihadiri oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, Uskup Sintang, Mgr Samuel Oton Sidin, Ketua DPRD Kalbar, Mikael Kebing dan anggotanya Yosef Alexander.
Ketua Panitia Pembangunan Gereja St Antonius Padua Mendalam, Markus Jaraan menjelaskan, gereja paroki ini masuk wilayah Keuskupan Sintang. Ia mengatakan, awalnya Katolik masuk di Mendalam pada tahun 1.120 oleh misionaris Belanda yang saat itu melakukan pelayanan dari Semitau.
“Kemudian umat Katolik terus berkembang dan hingga saat ini ada 2000 jiwa, terdiri dari 10 stasi dan 5 gereja stasi,” paparnya.
Ia menjelaskan, gereja lama St Antonius Padua Mendalam kini usianya sudah 50 tahun. Bahan bangunannya sudah rapuh. Sebab itu umat menyusun panitia dan melakukan pembangunan gereja ini.
“2016 dibantu Pemprov Kalbar, 2017 peletakan batu pertamanya. Kemudian terus berlanjut hingga 2022 dengan bantuan dari Pemkab Kapuas Hulu serta para donatur dan dari paroki. Total pembangunan hampir Rp 8 miliar,” jelasnya.
Uskup Sintang, Mgr Samuel mengatakan, membangun iman tidaklah mudah. Namun umat Katolik harus percaya mengimani Tuhan secara tulus, agar menjadi umat yang kuat bertakwa. Ia juga mengingatkan agar umat Katolik harus punya toleransi yang benar.
“Saya berharap umat di sini sungguh-sungguh terbantu, jalankan keimanan, karena punya komunitas yang beriman kokoh dan gereja yang bagus,” tegasnya. (Ishaq)
Comment