KalbarOnline, Kapuas Hulu – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menghadiri peresmian dan pemberkatan Gereja Katolik Santo Stepanus Stasi Kelawik Paroki Santo Dismas – Lanjak Keuskupan Sintang di Dusun Kelawik, Desa Mensiau, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (03/08/2024).
Pemberkatan gereja tersebut dipimpin oleh Mgr Samuel Oton Sidin Uskup Keuskupan sintang.
Pada kesempatan itu, Bupati Fransiskus menyampaikan selamat atas peresmian Gereja Santo Stepanus Stasi Kelawik, semoga bisa dimanfaatkan dan semakin menumbuhkan keimanan umat Yesus Kristus.
“Jika pembangunan gereja belum sepenuhnya selesai, silahkan usulkan proposal, saya pastikan akan kembali membantu pembangunan Gereja sampai selesai” kata pria yang karib disapa Sis itu.
Bupati Sis menyampaikan, bahwa di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat kurang lebih 400 gereja yang tersebar di 23 kecamatan. Menurutnya, jika hanya mengharapkan dana hibah dari pemerintah, tentu terbatas.
“Oleh sebab itu, saya sangat mengapresiasi kepada umat yang telah bergotong royong, bekerja sama untuk membangun gereja, walaupun pemerintah daerah hanya membantu sebesar Rp 150 juta, sisanya diselesaikan melalui gotong royong umat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sis juga menjawab aspirasi dari Kepala Desa Mensiau, mengenai kondisi ruas jalan yang rusak akibat pembangunan PLN.
“Ini merupakan dampak dan konsekuensi yang harus kita terima, kami juga dari pemerintah telah melakukan upaya untuk ruas jalan Ukit-ukit sampai Sumpak Sengkuang dengan kurang lebih panjangnya 22 Km. Tahun depan melalui DAK reguler kita usulkan dan sudah diteken dan sampaikan proposalnya ke kementerian,” pungkasnya.
Kembali soal pembangunan gereja, Pinus selaku ketua panitia pembangunan menyampaikan, bahwa awal pembangunan Gereja Katolik Santo Stepanus Stasi Kelawik dimulai dari tahun 2015 – 2024. Ia menyampaikan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan bentuk ungkapan syukur dari umat, dari waktu yang panjang sehingga gereja bisa berdiri dengan kokoh.
“Terima kasih atas bantuan dari para donatur, sehingga kami memiliki tempat beribadat yang representatif, di mana sebelumnya kami hanya melaksanakan ibadat di rumah panjang,” ucap Pinus. (Haq)
Comment