Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 03 Desember 2016 |
KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang Jarot Winarno, didampingi Uskup Anggung Pontianak yang juga Administrator Apostolik Keuskupan Sintang Mgr. Agustinus Agus, Pr, meresmikan Gereja Katolik Stasi Santa Theresa Paroki Santo Mikael Tanjung Baung Desa Tanjung Kelansam, Kabupaten Sintang, Sabtu (03/12/2016).
Dalam sambutanya Bupati Jarot mengharapkan kehadiran gereja baru ini harus mampu memperkuat keimanan masyarakat untuk terus menerapkan ajaran agama dengan baik.
“jaga terus hubungan baik dengan umat beragama lain, jaga persatuan dan relasi dengan masyarakat lain,” pesannya.
Bupati Jarot menceritakan, pada tahun 1989 lalu, dirinya sudah berkunjung ke Tanjung Kelansam. Saat itu dia masih menjadi dokter di Puskesmas Sungai Durian.
“Desa Tanjung Kelansam tidak boleh dilupakan, Saya mohon maaf jika selama ini dianggap dilupakan, kedepan mari kita bangun desa ini supaya lebih maju,” ajak Bupati.
Administrator Apostolik Keuskupan Sintang Mgr. Agustinus Agus, Pr menyampaikan dirinya sudah dua kali memberkati gereja di Tanjung Kelansam. Gereja yang baru diresmikan ini menandakan adanya perkembangan pertumbuhan umat dan pembangunan di daerah setempat.
“sebelumnya disini sudah ada gereja, namun sudah tidak mampu lagi menampung jumlah umat yang semakin bertambah, sehingga dibangunlah gereja baru yang lebih besar,” kata Uskup.
Dia menerangkan Keuskupan Sintang saat ini masih menyelesaikan pembangunan gereja katedral, sehingga belum bisa membantu pendanaan dalam pembangunan gereja yang ada.
“beginilah kondisinya, tapi yang jelas umat disini jaga terus perdamaian di wilayah,” pintanya.
Dihadapan umat Katolik Desa Tanjung Kelansam, Uskup juga memuji gaya kepemimpinan Bupati Sintang H. Jarot Winarno yang dekat dan tidak ada jarak dengan masyarakat.
“Bupati kita ini merakyat,” ujarnya.
Sementara Ketua Panitia Pembangunan Gereja menyampaikan bahwa, total dana yang diperlukan untuk pembangunan gereja baru ini sekitar Rp 130 juta, dana tersebut hasil swadaya umat setempat.
“Ada juga bantuan dari pihak lain dalam bentuk material,” bebernya.
Dia menerangkan, Gereja baru ini berukuran 10 x 21 meter yang dibangun selama 4 tahun dimulai pada tahun 2012 lalu. Kendati demikian Gereja lama yang berukuran 6 x 12 meter tidak dibongkar.
“Gereja lama diresmikan pada tahun 1997, tidak kami bongkar,” tuturnya
Leonardus Miau, Pr Pastor Paroki Santo Mikael Tanjung Baung menjelaskan bahwa umat Katolik di Stasi Santa Teresa hanya ada 100 jiwa.
“Saya bangga dengan jumlah umat yang tidak banyak, namun mampu menyelesaikan pembangunan gereja ini. Saya juga minta supaya iman umat di sini semakin kuat dan berkembang,” harapnya. (Sg)
KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang Jarot Winarno, didampingi Uskup Anggung Pontianak yang juga Administrator Apostolik Keuskupan Sintang Mgr. Agustinus Agus, Pr, meresmikan Gereja Katolik Stasi Santa Theresa Paroki Santo Mikael Tanjung Baung Desa Tanjung Kelansam, Kabupaten Sintang, Sabtu (03/12/2016).
Dalam sambutanya Bupati Jarot mengharapkan kehadiran gereja baru ini harus mampu memperkuat keimanan masyarakat untuk terus menerapkan ajaran agama dengan baik.
“jaga terus hubungan baik dengan umat beragama lain, jaga persatuan dan relasi dengan masyarakat lain,” pesannya.
Bupati Jarot menceritakan, pada tahun 1989 lalu, dirinya sudah berkunjung ke Tanjung Kelansam. Saat itu dia masih menjadi dokter di Puskesmas Sungai Durian.
“Desa Tanjung Kelansam tidak boleh dilupakan, Saya mohon maaf jika selama ini dianggap dilupakan, kedepan mari kita bangun desa ini supaya lebih maju,” ajak Bupati.
Administrator Apostolik Keuskupan Sintang Mgr. Agustinus Agus, Pr menyampaikan dirinya sudah dua kali memberkati gereja di Tanjung Kelansam. Gereja yang baru diresmikan ini menandakan adanya perkembangan pertumbuhan umat dan pembangunan di daerah setempat.
“sebelumnya disini sudah ada gereja, namun sudah tidak mampu lagi menampung jumlah umat yang semakin bertambah, sehingga dibangunlah gereja baru yang lebih besar,” kata Uskup.
Dia menerangkan Keuskupan Sintang saat ini masih menyelesaikan pembangunan gereja katedral, sehingga belum bisa membantu pendanaan dalam pembangunan gereja yang ada.
“beginilah kondisinya, tapi yang jelas umat disini jaga terus perdamaian di wilayah,” pintanya.
Dihadapan umat Katolik Desa Tanjung Kelansam, Uskup juga memuji gaya kepemimpinan Bupati Sintang H. Jarot Winarno yang dekat dan tidak ada jarak dengan masyarakat.
“Bupati kita ini merakyat,” ujarnya.
Sementara Ketua Panitia Pembangunan Gereja menyampaikan bahwa, total dana yang diperlukan untuk pembangunan gereja baru ini sekitar Rp 130 juta, dana tersebut hasil swadaya umat setempat.
“Ada juga bantuan dari pihak lain dalam bentuk material,” bebernya.
Dia menerangkan, Gereja baru ini berukuran 10 x 21 meter yang dibangun selama 4 tahun dimulai pada tahun 2012 lalu. Kendati demikian Gereja lama yang berukuran 6 x 12 meter tidak dibongkar.
“Gereja lama diresmikan pada tahun 1997, tidak kami bongkar,” tuturnya
Leonardus Miau, Pr Pastor Paroki Santo Mikael Tanjung Baung menjelaskan bahwa umat Katolik di Stasi Santa Teresa hanya ada 100 jiwa.
“Saya bangga dengan jumlah umat yang tidak banyak, namun mampu menyelesaikan pembangunan gereja ini. Saya juga minta supaya iman umat di sini semakin kuat dan berkembang,” harapnya. (Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini