Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 03 Desember 2016 |
KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno bersama Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sintang, H.Murjono melaksanakan kegiatan talkshow dan sosialisasi tentang penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Sintang. Kegiatan dalam rangka peringatan hari HIV/AIDS sedunia ini dilaksanakan di Cafe Saung Kapuas Emas (SAKE) Sintang, Kamis (01/12/2016) malam.
Bupati Sintang dalam paparanya menjelaskan, HIV/AIDS merupakan penyakit yang mendunia, maka dalam menanggulangi pasien yang terkena dampak dari penyakit virus HIV ini juga sudah menjadi komitmen global.
Disampaikanya, menurut data sejak 10 tahun terakhir sudah terdepat 417 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sintang. Kemungkinan angka tersebut hanya sebagian dari yang tak diketahui.
“Sejak tahun 2006 hingga 2016 yang diketahui hanya 417 kasus, kemungkinan yang belum diketahui angkanya lebih besar, seperti fenomena gunung es,” ujar Bupati Jarot.
Bupati Jarot menambahkan, penderita penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Sintang didominasi kaum Pekerja Seks Komersial (PSK). Berdasakan usia penderita penyakit ini juga didominasi usia produktif.
“dari catatan kita, di usia 15 tahun ada 19 orang yang berkasus sementara dibawah usia 24 ada 104 orang yang berkasus, jadi penyakit HIV/AIDS ini ada dimana mana” tutur Jarot
Bupati Jarot juga meminta masyarakat menghilangkan supaya stigma negatif terhadap pasien yang menderita penyakit HIV/AIDS. Menurut Jarot, virus AIDS hanya terdapat pada cairan sperma dan cairan vagina, artinya tidak menular melalui air liur, tidak menular jika hidup serumah dengan penderita, tidak menular melalui makanan dan tidak menular jika kita menggunakan piring si penderita.
“hilangkan stigma negatif terhadap penderita, dan penderita juga tidak perlu malu, bersikaplah seperti biasa-biasa saja,” pintanya.
Menurut Jarot kunci untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS saat ini dimulai dari menghilangkan stigma buruk masyarakat, kemudian melakukan pencegahan sejak dini, serta melibatkan pemberdayaan wanita, “Dengan demikian saya optimis kejadian AIDS di Kabupaten Sintang bisa ditangani dengan baik dan benar,” bebernya.
Sementara sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Sintang, H.Murjono mengatakan pihaknya gencar mengkampanyekan bahaya penyakit HIV/AIDS, pasalnya penyakit sudah menyebar ke seluruh kecamatan di Sintang. Bahkan di tingkat nasional, kasus ini sudah mencapai angka 65%.
“di Kabupaten Sintang sendiri masih dibawah 50%,” terangnya.
Murjono juga menyampaikan di Kabupaten Sintang sudah dibentuk Warga Peduli Aids (WPA) yang terdiri dari kelompok masyarakat.
“mereka di turunkan ke setiap kelurahan yang ada di Kota Sintang untuk memberikan sosialisasi tentang HIV/AIDS ke masyarakat,” tuturnya. (Sg)
KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno bersama Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sintang, H.Murjono melaksanakan kegiatan talkshow dan sosialisasi tentang penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Sintang. Kegiatan dalam rangka peringatan hari HIV/AIDS sedunia ini dilaksanakan di Cafe Saung Kapuas Emas (SAKE) Sintang, Kamis (01/12/2016) malam.
Bupati Sintang dalam paparanya menjelaskan, HIV/AIDS merupakan penyakit yang mendunia, maka dalam menanggulangi pasien yang terkena dampak dari penyakit virus HIV ini juga sudah menjadi komitmen global.
Disampaikanya, menurut data sejak 10 tahun terakhir sudah terdepat 417 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sintang. Kemungkinan angka tersebut hanya sebagian dari yang tak diketahui.
“Sejak tahun 2006 hingga 2016 yang diketahui hanya 417 kasus, kemungkinan yang belum diketahui angkanya lebih besar, seperti fenomena gunung es,” ujar Bupati Jarot.
Bupati Jarot menambahkan, penderita penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Sintang didominasi kaum Pekerja Seks Komersial (PSK). Berdasakan usia penderita penyakit ini juga didominasi usia produktif.
“dari catatan kita, di usia 15 tahun ada 19 orang yang berkasus sementara dibawah usia 24 ada 104 orang yang berkasus, jadi penyakit HIV/AIDS ini ada dimana mana” tutur Jarot
Bupati Jarot juga meminta masyarakat menghilangkan supaya stigma negatif terhadap pasien yang menderita penyakit HIV/AIDS. Menurut Jarot, virus AIDS hanya terdapat pada cairan sperma dan cairan vagina, artinya tidak menular melalui air liur, tidak menular jika hidup serumah dengan penderita, tidak menular melalui makanan dan tidak menular jika kita menggunakan piring si penderita.
“hilangkan stigma negatif terhadap penderita, dan penderita juga tidak perlu malu, bersikaplah seperti biasa-biasa saja,” pintanya.
Menurut Jarot kunci untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS saat ini dimulai dari menghilangkan stigma buruk masyarakat, kemudian melakukan pencegahan sejak dini, serta melibatkan pemberdayaan wanita, “Dengan demikian saya optimis kejadian AIDS di Kabupaten Sintang bisa ditangani dengan baik dan benar,” bebernya.
Sementara sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Sintang, H.Murjono mengatakan pihaknya gencar mengkampanyekan bahaya penyakit HIV/AIDS, pasalnya penyakit sudah menyebar ke seluruh kecamatan di Sintang. Bahkan di tingkat nasional, kasus ini sudah mencapai angka 65%.
“di Kabupaten Sintang sendiri masih dibawah 50%,” terangnya.
Murjono juga menyampaikan di Kabupaten Sintang sudah dibentuk Warga Peduli Aids (WPA) yang terdiri dari kelompok masyarakat.
“mereka di turunkan ke setiap kelurahan yang ada di Kota Sintang untuk memberikan sosialisasi tentang HIV/AIDS ke masyarakat,” tuturnya. (Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini