Sintang    

Bupati Jarot Nilai HIV/Aids Adalah Masalah Pemuda, Ini Dasarnya

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 04 Oktober 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Penyuluhan bahaya HIV/Aids

bagi pemuda Sintang 2018

KalbarOnline, Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno menilai bahwa masalah HIV/Aids merupakan masalah

pemuda. Sebab, kata dia, berdasarkan data yang ada, sebanyak 382 ribu kasus HIV/Aids

di Indonesia, penderitanya didominasi oleh anak usia muda dengan dua kategori

kelompok terbesar usia yakni kelompok terbesar pertama dari usia 25-49 tahun sekitar

69 persen dan kelompok terbesar kedua adalah usia 20-24 tahun sekitar 10

persen.

“Jadi kalau ditotalkan, keduanya hampir mendekati angka 80 persen,

dimana rata-rata penderita HIV/Aids didominasi usia muda di liat dari kedua

ketegori usia tersebut. Jadi HIV/Aids ini masalahnya anak muda,” ujar Bupati Jarot

saat membuka penyuluhan bahaya HIV/Aids bagi pemuda di Kabupaten Sintang 2018

yang digelar Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sintang yang

berlangsung di Aula Gedung Cadika Sintang, Rabu (3/10/2018).

Bupati Jarot mengaku senang bisa hadir langsung membuka

kegiatan penyuluhan bahaya HIV/Aids bagi pemuda.

Dijelaskannya, HIV/Aids itu ada namanya window period dimana

10-12 tahun kemudian baru gejala atau positif HIV/Aids.

“Sekarang itu tidak terasa apa-apa, tapi 10 atau 12 tahun

kemudian baru muncul. Jadi kalau kelompok 20-24 tahun itu udah menjadi

penderita HIV/Aids, berarti awal-awal dia kena itu masa-masa remaja,” jelasnya.

Bupati Jarot menambahkan bahwa jumlah kasus penderita HIV/Aids

di Indonesia ini diibaratkan seperti fenomena gunung es, sebab apabila

berdasarkan data statistic, penderita HIV/Aids di Indonesia itu mencapai 640 ribu

lebih kasus, namun seperti yang ia jelaskan diatas bahwa yang terdata hanya 382

ribu kasus. Sehingga, kata dia, itulah yang disebut fenomena gunung es, sebab banyak

yang tidak terdata.

Bupati Jarot juga mengungkapkan bahwa total penderita HIV/Aids

di Kabupaten Sintang saat ini berjumlah 386 orang dengan tingkat angka kematian

sekitar 13 persen lebih. Untuk itu, dirinya mengajak kepada para pemuda di

Kabupaten Sintang secara khusus yang dalam kegiatan itu untuk sama-sama

mencegah diri agar menjauhi pergaulan bebas yang dapat merugikan diri sendiri

hingga berujung menjadi penderita HIV/Aids.

“Masalah HIV/Aids ini juga masalah stigma jadi orang-orang

kadang menjauh dari penderita karena tidak paham penularannya, sehingga inilah

penting anak-anak muda ini hadir ikut penyuluhan agar mereka tahu nanti

bagaimana mencegah bahkan membantu para penderita HIV/Aids biar bisa sembuh,

jadi penderita itu tidak perlu kita jauhi, kita bantu dan beri support ke mereka untuk sembuh,”

tandasnya.

Sementara Kepala Disporapar Sintang, Hendrika mengatakan

kegiatan penyuluhan bahaya HIV/Aids bagi pemuda di Kabupaten Sintang 2018

diikuti sebanyak 100 orang peserta yang terdiri dari pelajar tingkat SMA,

mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Sintang dan organisasi

kepemudaan, dengan narasumber dokter yang berkompeten di bidangnya, komisi

penanggulangan HIV/Aids, Dinas Kesehatan dan juga dari kalangan tokoh

masayarakat yang peduli terhadap kehidupan pemuda.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman

kepada para pemuda agar mereka mengetahui tentang bahayanya HIV/Aids, sehingga

mereka bisa menghindarkan dirinya agar tidak menjadi penderita dan bisa

membantu penderita HIV/Aids untuk sembuh, karena penderita juga tidak bisa kita

jauhi sehingga itulah kita harus memahami apa itu HIV/Aids,” tandas Hendrika.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh, tokoh masyarakat, Senen Maryono, pelajar

tingkat SMA dan mahasiswa di Kabupaten Sintang, organisasi kepemudaan serta unsur

terkait lainnya. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Terima Audiensi Hiswana Migas Kalbar, Kapolda Tegaskan Siap Kawal Pendistribusian BBM Tepat Sasaran
Kamis, 04 Oktober 2018
Artikel Sebelumnya
HUT ke-40, Pemkab Harap SMK Kartini Sintang Terus Kembangkan Kreatifitas
Kamis, 04 Oktober 2018

Berita terkait