Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 09 Juli 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ketapang menyatakan sampai
dengan bulan Juni tahun 2019 lalu telah tercatat sebanyak 29 kasus HIV-AIDS
(Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang terdata
oleh Dinas Kesehatan Ketapang terhitung sejak Januari 2019.
Kasus HIV- AIDS di Ketapang sendiri tercatat ditemukan terpapar
di delapan kecamatan. Yakni di Kecamatan Delta Pawan, Kendawangan, Manis Mata,
Sungai Melayu, Simpang Hulu, Sandai, Nanga Tayap dan Kecamatan Air Upas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, Rustami
mengatakan, jumlah kasus HIV-AIDS tersebut tidak mengalami kenaikan jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
“Tahun 2018 terdapat sekitar 75 kasus. Namun ini kan hingga
bulan Juni mudah-mudahan saja tidak meningkat hingga akhir tahun nanti,”
ujarnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (8/7/2019).
Rustami menyebut pada kasus HIV-AIDS tersebut, pihaknya
menilai angka terbesar terjadi pada rentan usia produktif yakni kisaran 25-49
tahun. Di mana pada usia tersebut ditemukan sebanyak 24 kasus HIV-AIDS.
“Kita menduga faktor yang menyebabkan yaitu penggunaan obat-obatan
terlarang dan perilaku seks bebas tanpa menggunakanalat kontrasepsi,”
ungkapnya.
Lebih lanjut, Rustami mengatakan, guna menekan angka
penderita HIV dan AIDS di Ketapang, pihaknya gencar melakukan sosialisasi ke
tempat-tempat yang dianggap berpotensi terjadinya penyakit tersebut. Selain
itu, melalui Puskesmas juga digerakan guna menjaring warga yang positif
menderita HIV AIDS di wilayahnya masing-masing.
“Dalam sosialisasi tersebut kita berikan suatu pemahaman
tentang hal-hal yang menyebabkan timbulnya HIV dan bagi warga yang terjaring
nantinya akan kita data dan akan kita rawat untuk diberikan obat serta
konsultasi,” paparnya.
Rustami juga mengimbau bagi warga yang merasa perilakunya beresiko
untuk tertular penyakit tersebut agar segera melakukan pemeriksaan dan
konseling di rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan bagi penderita
HIV-AIDS dengan tetap menjamin kerahasiaan pasien.
“Kita sediakan tempat di RSUD Agoesdjam yaitu VCT ruang
Bougenville. Di sana bisa dilakukan tes darah bagi yang ingin memeriksa.
Nantinya bagi yang positif mengidap HIV AIDS kita akan berikan konsultasi dan
obat-obatan secara gratis,” pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ketapang menyatakan sampai
dengan bulan Juni tahun 2019 lalu telah tercatat sebanyak 29 kasus HIV-AIDS
(Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang terdata
oleh Dinas Kesehatan Ketapang terhitung sejak Januari 2019.
Kasus HIV- AIDS di Ketapang sendiri tercatat ditemukan terpapar
di delapan kecamatan. Yakni di Kecamatan Delta Pawan, Kendawangan, Manis Mata,
Sungai Melayu, Simpang Hulu, Sandai, Nanga Tayap dan Kecamatan Air Upas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, Rustami
mengatakan, jumlah kasus HIV-AIDS tersebut tidak mengalami kenaikan jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
“Tahun 2018 terdapat sekitar 75 kasus. Namun ini kan hingga
bulan Juni mudah-mudahan saja tidak meningkat hingga akhir tahun nanti,”
ujarnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (8/7/2019).
Rustami menyebut pada kasus HIV-AIDS tersebut, pihaknya
menilai angka terbesar terjadi pada rentan usia produktif yakni kisaran 25-49
tahun. Di mana pada usia tersebut ditemukan sebanyak 24 kasus HIV-AIDS.
“Kita menduga faktor yang menyebabkan yaitu penggunaan obat-obatan
terlarang dan perilaku seks bebas tanpa menggunakanalat kontrasepsi,”
ungkapnya.
Lebih lanjut, Rustami mengatakan, guna menekan angka
penderita HIV dan AIDS di Ketapang, pihaknya gencar melakukan sosialisasi ke
tempat-tempat yang dianggap berpotensi terjadinya penyakit tersebut. Selain
itu, melalui Puskesmas juga digerakan guna menjaring warga yang positif
menderita HIV AIDS di wilayahnya masing-masing.
“Dalam sosialisasi tersebut kita berikan suatu pemahaman
tentang hal-hal yang menyebabkan timbulnya HIV dan bagi warga yang terjaring
nantinya akan kita data dan akan kita rawat untuk diberikan obat serta
konsultasi,” paparnya.
Rustami juga mengimbau bagi warga yang merasa perilakunya beresiko
untuk tertular penyakit tersebut agar segera melakukan pemeriksaan dan
konseling di rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan bagi penderita
HIV-AIDS dengan tetap menjamin kerahasiaan pasien.
“Kita sediakan tempat di RSUD Agoesdjam yaitu VCT ruang
Bougenville. Di sana bisa dilakukan tes darah bagi yang ingin memeriksa.
Nantinya bagi yang positif mengidap HIV AIDS kita akan berikan konsultasi dan
obat-obatan secara gratis,” pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini