Wabup Aloysius dan Uskup Keuskupan Sanggau Resmikan Gereja Katolik Santa Maria Goreti Kenolan

Wabup Aloysius dan Uskup Keuskupan Sanggau Resmikan Gereja Katolik Santa Maria Goreti Kenolan

KalbarOnline, Sekadau – Wakil Bupati Sekadau, Aloysius secara simbolis meresmikan penggunaan Gereja Katolik Santa Maria Goreti Stasi Kenolan Paroki Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Minggu (13/9/2020).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Usai diresmikan oleh wabup Aloy yang ditandai dengan pembukaan tirai plang gereja dan pengguntingan pita oleh Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Sekadau, Ny. Vixtima Heri Supriyanti dilanjutkan dengan pemberkatan gedung gereja oleh Uskup Keuskupan Sanggau, Mgr. Yulius Mencucini, CP.

Kedatangan Wakil Bupati Sekadau dan Uskup Keuskupan Sanggau serta rombongan disambut meriah oleh umat katolik kenolan. Kedatangan Wakil Bupati dan Uskup Sanggau dan rombongan disambut dengan tarian adat dan prosesi adat dayak setempat. Dalam penyambutan itu Wabup Aloys didaulat untuk memancong buluh muda sebagai tanda penghomatan kepada tamu agung.

Ketua Panitia pembangunan, Edi Salwo dalam laporannya mengatakan, gereja ini dulu dibangun namanya kapel yaitu tahun 1974. Seiring dengan perkembangan umat, kapel ini tidak cukup lagi untuk menampung umat, maka atas dasar itu umat kenolan berkordiasi dengan pastor paroki Nanga Taman untuk membangun kembali gereja kenolan. Dia menyebutkan umat katolik di stasi kenolan berjumlah 37 kepala keluarga.

“Kenolan kalau dilihat dari sejarah dari sisi agamanya adalah jalur Taman, jalur kedua masuk agama katolik setelah kerampuk dulunya dari paroki Pantok,” ujarnya.

Menurut Edi, pembangunan gereja katolik kenolan dibangun padai tahun 2016.

“Dengan terbangunnya gereja kami ini, kami ingin menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang pertama Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Bupati dan Wakil Bupati karena telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp70 juta untuk pembangunan gereja katolik kenolan. Terima kasih kepada pastor kris pastor ketua dekenat yang yelah memfasilitasi panitia untuk mendapatkan bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebesar Rp50 juta pada tahun 2014. Swadaya umat sebesar Rp500 ribu per kk, dana terkumpul dari umat sebesar Rp16 juta. Kemudian bantuan dari paroki Nanga Taman dan Keuskupan Sanggau sebesar Rp14 juta. Dana dari donatur sebesar Rp10 juta. Secara keseluruhan biaya yang digunakan untuk pembangunan gereja katolik stasi kenolan sebesar Rp190 juta. Terima kasih kepada pastor paroki, terima kasih kepada Uskup Keuskupan Sanggau karena sudah membantu banyak umat katolik dalam membangun gereja ini,” tukasnya.

Baca Juga :  Gandeng DinkesP2-KB, FKIL Sekadau Akan Gelar Sosialisasi Pemberdayaan Perempuan

Sementara Camat Nanga Taman, Paulus Ugang dalam sambutannya mengatakan, Kecamatan Nanga Taman ini sangat sangat maju khususnya pembangunan gereja, tapi karena kendala pandemi Covid-19 ada beberapa gereja yang seharusnya bisa diresmikan tapi ditunda dulu.

“Sebetulnya ada banyak gereja yang diresmikan pada tahun 2020 ini. Banyak gereja-gereja yang sudah dibangun tapi karena kendala Covid-19 ditunda untuk peresmiannya maupun pengerjaanya. Di jalur peningkatan infrastruktur jalan, tahun 2019 jalan dan listrik masuk di Meragun. Saya apresiasi semangat gotong royong dan kerja sama umt kenolan. Karena sejak dua minggu yang lalu umat katolik kenolan sudah mempersiapkan acara peresmian gereja katolik ini,” ujarnya.

Pastor Paroki Nanga Taman, Pastor Martinus Ngabadi, CP merasa cukup bangga atas semangat dan kerja keras umat katolik stasi kenolan dalam mewujudkan pembangunan gereja.

“Saya bangga dengan umat kenolan karena selalu berkoordiasi soal pembangunan gereja kenolan,” ucapnya.

Disampaikan pastor Martin untuk di paroki nanga taman, sebetulnya gereja yang sudah siap diresmikan adalah gereja kenolan, noak dan dondang.

“Ada cukup banyak gereja yang sedang dalam proses pembangunan untuk di jalur Taman ini, gereja stasi ladak, gereja stasi sangke, gereja stasi noak. Di jalur Taman ini cukup membanggakan, pastor yang berasal dari jalur Taman ini sudah ada dua, susternya juga lumayan banyak. Pastor yang berasal dari paroki Nanga Taman sudah ada empat orang. Kemudian frater yang berasal dari nanga taman ini ada kurang lebih 20-an orang yang dalam proses belajar,” ujarnya.

Sementara Wabup Aloysius mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sekadau mendukung pembangunan tempat ibdah di kabupaten Sekadau seperti gereja, masjid dan rumah ibadah lainnya.

Baca Juga :  Aparatur Desa Digembleng Wujudkan Tata Kelola Keuangan Desa yang Transparan

“Kita mendukung dan menyambut baik pembangunan tempat ibadah di kabupaten Sekadau,” ucap Wabup.

Aloysius berpesan, supaya gedung gereja Katolik yang baru saja diresmikan dan diberkati oleh Uskup Keuskupan Sanggau ini, dipelihara dan dirawat dengan baik dan sungguh sungguh karena membangun itu gampang tetapi merawatnya susah.

“Untuk itu diperlukan kekompakan dan kebersamaan umat dalam menjaga dan merawat bangunan gereja yang menjadi kebanggaan umat Katolik di Stasi Kenolan,” ujarnya.

Wabup Aloysius mengingatkan bahwa kehadiran gedung gereja ini dapat meningkat iman dan rasa persaudaraan yang tinggi dengan semua orang.

“Terima kasih atas pembinaan yang diberikan oleh Bapak Uskup, terima kasih juga kepada pastor paroki yang telah memberikan pembinaan kepada umat sehingga pembangunan gereja ini bisa selesai. Terima kasih juga atas partisipasi umat Katolik Kenolan dalam mewujudkan pembangunan gereja ini,” papar Wakil Bupati.

Sementara itu dalam sambutannya Uskup Keuskupan Sanggau, Yulius Mencucini memberikan apresiasi umat Katolik Stasi Kenolan yang sudah berhasil membangun gereja yang cukup megah ini.

“Umat Katolik di Stasi Kenolan sudah berhasil membangun gedung gereja yang megah, hal ini mencerminkan iman umat Kenolan akan tuhan sudah semakin baik dan berkembang,” ujar dia.

Menurut Uskup asal Italia ini gereja yang dibangun dengan susah payah oleh umat Katolik Kenolan ini melambangkan bukti umat mencintai dan dekat dengan Tuhan, bukti kebaktian umat kepada Tuhan dan bukti perutusan umat kepada Tuhan.

“Apa guna mendririkan gereja yang sudah megah kalau tidak digunakan untuk sembahyang. Umat mendirikan gereja ini bukti umat mencintai Tuhan, untuk itu gereja ini harus diisi dengan kegiatan-kegiatan rohani, bila mana ada masalah, ajak umat berdoa di gereja,” pesan Uskup. (Mus)

Comment