Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 19 Oktober 2022 |
KalbarOnline, Kubu Raya - Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo membuka kegiatan Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) dengan tema "Menjaga Moderasi Beragama dalam rangka Merawat Kebhinekaan dan Ideologi Pancasila", di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalimantan Barat, Sungai Raya, Kubu Raya, Senin (17/10/2022).
Diwawancarai usai kegiatan yang diinisiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kubu Raya itu, Sujiwo kembali menyebut pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai modal utama pembangunan nasional.
“Terpenting dalam FGD ini adalah bagaimana membuat konsep-konsep tentang membangun kerukunan antar umat beragama. Kita bersandingan dengan agama lain dan berdampingan dengan suku-suku lain. Nah, semua itu adalah menjadi kekuatan bangsa kita ini,” tuturnya.
Sujiwo menekankan bahwa, pembangunan nasional hanya bisa terlaksana dengan adanya persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa. Tanpa kedua hal itu, maka pembangunan dan pemerintahan tidak akan bisa berjalan secara maksimal.
“Karena modal utama bangsa Indonesia membangun negeri ini bukan karena kaya Indonesia-nya maupun hebat presiden dan menteri-nya. Modal utama adalah persatuan dan kesatuan,” tegasnya.
Untuk membangun persatuan dan kesatuan, Sujiwo menyebut pentingnya moderasi beragama. Ia menjelaskan prinsip moderasi beragama adalah sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, dan mengejawantahkan kemaslahatan bersama.
Karena itu, dirinya sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan FGD yang menjadi ruang diskusi tentang moderasi beragama.
“Kita ketahui bahwasanya moderasi beragama ini adalah suatu ikhtiar yang harus dilakukan terus menerus. Tidak boleh lelah tentang konsep keberagamaan untuk menyelaraskan dengan konsep berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline, Kubu Raya - Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo membuka kegiatan Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) dengan tema "Menjaga Moderasi Beragama dalam rangka Merawat Kebhinekaan dan Ideologi Pancasila", di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalimantan Barat, Sungai Raya, Kubu Raya, Senin (17/10/2022).
Diwawancarai usai kegiatan yang diinisiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kubu Raya itu, Sujiwo kembali menyebut pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai modal utama pembangunan nasional.
“Terpenting dalam FGD ini adalah bagaimana membuat konsep-konsep tentang membangun kerukunan antar umat beragama. Kita bersandingan dengan agama lain dan berdampingan dengan suku-suku lain. Nah, semua itu adalah menjadi kekuatan bangsa kita ini,” tuturnya.
Sujiwo menekankan bahwa, pembangunan nasional hanya bisa terlaksana dengan adanya persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa. Tanpa kedua hal itu, maka pembangunan dan pemerintahan tidak akan bisa berjalan secara maksimal.
“Karena modal utama bangsa Indonesia membangun negeri ini bukan karena kaya Indonesia-nya maupun hebat presiden dan menteri-nya. Modal utama adalah persatuan dan kesatuan,” tegasnya.
Untuk membangun persatuan dan kesatuan, Sujiwo menyebut pentingnya moderasi beragama. Ia menjelaskan prinsip moderasi beragama adalah sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, dan mengejawantahkan kemaslahatan bersama.
Karena itu, dirinya sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan FGD yang menjadi ruang diskusi tentang moderasi beragama.
“Kita ketahui bahwasanya moderasi beragama ini adalah suatu ikhtiar yang harus dilakukan terus menerus. Tidak boleh lelah tentang konsep keberagamaan untuk menyelaraskan dengan konsep berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini